Profil Zang Yiming, Pendiri Induk TikTok yang PHK Ratusan Karyawan

Zhang lahir di Provinsi Fujian China, pada 1983. Kedua orang tua Zhang merupakan pegawai negeri. Zhang muda sempat kuliah di jurusan mikroelektronika Nankai University, namun pindah ke jurusan software engineering.

Setelah lulus, dia bekerja di Kuxun, startup biro perjalanan online. Pekerjaan ini membantunya membangun fondasi untuk perusahaannya sendiri.

Pada 2009, Zhang akhirnya memulai bisnis pertamanya, sebuah situs pencarian properti bernama 99fang.com. Tiga tahun berselang, Zhang cabut dari perusahaan tersebut.

Zhang kemudian mendirikan Bytedance, perusahaan yang menjadi cikal bakal perusahaan induk TikTok. Zhang memulai ByteDance pada 2012 hanya dengan empat kamar di sebuah apartemen di Beijing.

Seiring perkembangan waktu, ByteDance memiliki banyak bisnis. Hingga akhirnya pada 2015, ByteDance meluncurkan aplikasi berbagi video bernama TikTok, atau Douyin di China.

Setahun kemudian, Zhang mengakuisisi Musical.ly senilai 800 juta dolar AS dan mengintegrasikannya ke TikTok.

Dia mengundurkan diri sebagai ketua ByteDance pada 2021 setelah mundur sebagai CEO pada awal tahun itu karena tekanan dari pemerintah China. Adapun TikTok memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Zhang menjadi orang terkaya di China dalam daftar Forbes tahun lalu. Sementara dalam daftar real time billionaires Forbes, dia berada di peringkat empat orang terkaya di negaranya.

Kekayaan bersihnya diperkirakan sebesar 45,6 miliar dolar AS atau setara Rp709,81 triliun. Dia berada di Bawah Zhong Shanshan, Colin Huang, dan Ma Huateng.

Juru bicara TikTok mengatakan PHK dilakukan sejalan dengan upaya perusahaan meningkatkan kemampuan moderasi kontennya. 

"Kami berencana menginvestasikan 2 miliar dolar AS secara global dalam kepercayaan dan keamanan pada 2024, dan terus meningkatkan efektivitas upaya kami, dengan 80 persen konten yang melanggar kini dihapus oleh teknologi otomatisasi," kata dia, dikutip dari Free Malaysia Today.

Adapun isu PHK di ByteDance maupun TikTok telah ramai sejak beberapa bulan lalu. Pada Mei lalu, TikTok berencana memangkas jumlah karyaawannya di bagian pemasaran dan operasional.

Sebulan setelahnya, ByteDance dikabarkan telah melakukan PHK terhadap 450 karyawan di Indonesia setelah mengakuisisi Tokopedia.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, jumlah karyawan ByteDance lebih dari 110 ribu orang di 200 kota secara global.