Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250915-WA0010.jpg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Investor asing tertarik masuk RI karena stabilitas ekonomi dan potensi penguatan nilai tukar.

  • Investor masih tertarik pada pasar keuangan RI meskipun yield lebih rendah, karena harga obligasi yang meningkat dan apresiasi nilai tukar.

  • Bank Indonesia turunkan BI-Rate, suku bunga Deposit Facility, dan suku bunga Lending Facility.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN TimesMenteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan stabilitas ekonomi dan prospek penguatan rupiah dinilai menjadi faktor utama yang menarik minat investor asing untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia, selain tawaran imbal hasil (yield).

“Jadi biasanya (investor) masuk ke sini bukan hanya yield aja, tapi juga mencari stabilitas. Walaupun yieldnya misalnya selisihnya lebih dikit dibanding di luar, tapi kalau (ekonomi) stabil. (Investor) masuk ke sini, nilai tukarnya akan membaik. Jadi ketika kita ciptakan prospek ekonomi yang bagus, asing akan cenderung masuk ke sini," tegas Purbaya di Istana Negara, Jumat (19/9/2025).

1. Jika ekonomi stabil maka investor akan tertarik masuk RI

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Meskipun selisih yield di Indonesia lebih kecil dibandingkan di luar negeri, kondisi yang stabil dan adanya potensi penguatan nilai tukar tetap menjadi daya tarik.

“Kalau ekonominya bagus, orang masuk ke sini, nilai tukarnya akan membaik. Jadi ketika kita ciptakan prospek ekonomi yang bagus, asing akan cenderung masuk,” jelasnya.

2. Investor diyakini masih tertarik pada pasar keuangan RI

ilustrasi investasi (unsplash.com/@towfiqu999999)

Apabila yield dalam denominasi rupiah lebih rendah dari imbal hasil peberbitan surat utang di luar negeri, Purbaya menegaskan masih ada potensi keuntungan lain, misalnya harga obligasi yang meningkat serta apresiasi nilai tukar.

Artinya, stabilitas saja sudah membuat mereka tertarik, apalagi jika ada ekspektasi rupiah menguat.

"Jadi kalau (ekonomi) stabil mereka suka, apalagi kalau ada ekspektasi rupiah menguat. Jadi anda nggak usah takut. Selama kita bisa menciptakan prospek pertumbuhan ekonomi yang bagus, mereka akan masuk ke sini," tegasnya.

3. BI putuskan turunkan suku bunga acuan

ilustrasi suku bunga (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Di sisi lain, Bank Indonesia memutuskan menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen, serta suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Sementara itu, di pasar keuangan global, yield US Treasury tercatat menurun seiring dengan ekspektasi penurunan FFR, yang turut mendorong pelemahan indeks dolar AS (DXY).

Editorial Team