Menperin Kejar Target Nol Emisi Karbon Sektor Industri di 2050

Jakarta, IDN Times - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan sektor industri dapat mencapai nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) di 2050. Target tersebut, 10 tahun lebih dini dibandingkan target NZE nasional yang dipatok pada 2060.
Untuk itu, Agus mengumpulkan pejabat eselon I Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menyiapkan strategi mencapai NZE sektor industri di 2050.
"Oleh sebab itu, kita menggelar rapat ini dengan tema dekarbonisasi sektor industri menuju target net zero emission pada tahun 2050. Kenapa 2050? padahal sebetulnya secara nasional target NZE itu pada tahun 2060, karena kami di Kemenperin kita semua ingin target NZE itu bisa tercapai lebih cepat daripada target NZE nasional," kata Agus saat membuka rapat kerja (raker) Kemenperin di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
1. Ada empat cara untuk mencapai target NZE sektor industri di 2050
Dia menjelaskan target NZE sektor industri di 2050 adalah hasil penyempurnaan dari rencana kerja di Kemenperin. Pihaknya berkomitmen untuk mencapai target nol emisi karbon lebih cepat dari nasional.
Agus menjelaskan ada empat cara yang dilakukan Kemenperin untuk mencapai target dekarbonisasi tersebut.
"Pertama, melalui penggantian sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti sel surya, hidrogren dan lain sebagainya. Yang kedua, melalui manajemen dan efisiensi energi dengan memanfaatkan peralatan yang mampu menurunkan konsumsi, ini teknologi," ujarnya.
Kemudian, yang ketiga adalah melakukan strategi elektrifikasi dalam proses produksi. Keempat, melalui pemanfaatan teknologi Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon atau Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
2. Kemenperin ikut susun peraturan presiden tentang CCUS
Menurutnya, teknologi CCUS merupakan salah satu teknologi, yang bukan sekedar teknologi green ammonia dan green hydrogen, tapi mampu menjadi game changer dalam proses dekarbonisasi dan transisi energi sektor industri
"Oleh karena itu, Kemenperin ikut berkepentingan agar pada rancangan perpres yang akan mengatur mengenai pengembangan CCS dan CCUS yang saat ini sedang disusun, terdapat perluasan pemanfaatan CCUS bagi sektor industri," tuturnya.
3. Kemenperin optimis bisa capai target NZE di 2050
Agus menerangkan, semakin meningkatnya investasi di sektor industri menyebabkan terjadinya peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK). Untuk itu, perlu dilakukan upaya dekarbonisasi yang masif dan terstruktur.
Pada 2022, upaya dekarbonisasi telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 53,9 juta ton Co2, di mana emisi baseline Business as Usual (BaU) tanpa aksi mitigasi adalah sebesar 292,0 juta ton CO2 (ekuivalen), dan emisi aktual di mana industri telah melakukan aksi mitigasi turun menjadi 238,05 juta ton Co2 (ekuivalen).
Selain itu, target penurunan emisi gas rumah kaca untuk komponen Industrial Process And Product Use (IPPU) pada 2030, targetnya pada tahun 2030 7 juta ton CO2, sementara realisasi penurunan emisi IPPU pada 2030 sebesar 7 juta ton CO2, sementara realisasi penurunan emisi IPPU pada tahun lalu telah mencapai 7,138 juta ton CO2 atau 102 persen dari target tersebut.
"Hal ini menunjukkan optimisme, bukti yang paling penting bahwa upaya dekarbonisasi di sektor industri telah berjalan dengan baik, dan juga yang penting bukan sesuatu yang mustahil. Oleh karena itu, apabila target NZE secara nasional dicapai pada tahun 2060, maka kita komitmen dari Kementerian Perindustrian adalah untuk mencapai target NZE di sektor industri lebih cepat, pada tahun 2050," tambahnya.