Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Microsoft Ubah Aturan Kerja, Karyawan Harus ke Kantor 3 Hari Seminggu

Microsoft (unsplash.com/Lumière Rezaie)
Microsoft (unsplash.com/Lumière Rezaie)
Intinya sih...
  • Microsoft mengumumkan kebijakan baru, karyawan harus ke kantor minimal tiga hari dalam seminggu mulai tahun depan.
  • Kebijakan ini akan dijalankan secara bertahap dalam tiga fase dan memberikan pengecualian bagi karyawan tertentu.
  • Perusahaan ingin memacu inovasi dan kemajuan dengan mengoptimalkan kolaborasi fisik antar karyawan di era kecerdasan buatan (AI).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Microsoft mengumumkan kebijakan baru yang mengharuskan semua karyawan mulai bekerja dari kantor minimal tiga hari dalam seminggu mulai tahun depan. Kebijakan ini diumumkan melalui postingan blog resmi perusahaan pada Selasa (9/9/2025), dan menjadi bagian dari penyesuaian kebijakan kerja pascapandemi yang sebelumnya lebih fleksibel.

Pengumuman ini menandai langkah penting Microsoft dalam mengembalikan aktivitas kerja tatap muka secara bertahap, yang dipandang perusahaan sebagai kunci untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas tim secara nyata.

1. Implementasi kebijakan tiga hari kerja di kantor secara bertahap

Amy Coleman, Chief People Officer Microsoft menyampaikan dalam blog perusahaan bahwa kebijakan kembali ke kantor akan dijalankan secara bertahap dalam tiga fase. Fase pertama akan dimulai pada akhir Februari 2026, khusus untuk karyawan yang tinggal dalam radius 50 mil dari kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington.

Fase kedua menyusul kemudian, yang mencakup kantor-kantor Microsoft lainnya di Amerika Serikat (AS), dan fase ketiga akan melibatkan karyawan internasional.

"Kami telah menganalisis bagaimana tim kami bekerja paling efektif, dan bukti yang ada jelas, ketika individu lebih sering berkolaborasi langsung, mereka berkembang lebih baik," ujar Coleman, dilansir Business Insider.

2. Pengecualian dan kriteria khusus dalam penerapan kebijakan

Perusahaan juga memberikan peluang bagi karyawan yang bisa mengajukan pengecualian sampai 19 September 2025. Pengecualian ini berlaku bagi karyawan yang tidak memiliki rekan kerja, pemangku kepentingan, klien di kantor mereka, atau jika jarak tempuh ke kantor sangat sulit dan kompleks.

Beberapa jabatan seperti manajemen akun, konsultan, dan pemasaran lapangan dikecualikan karena membutuhkan fleksibilitas untuk bertemu dengan klien.

"Setiap unit bisnis akan menentukan apa yang terbaik untuk tim mereka, yang berarti kebijakan dapat berbeda antar kelompok," kata Coleman, dikutip CNBC.

3. Alasan dan latar belakang kebijakan kerja dari kantor

Amy Coleman menyatakan bahwa di era kecerdasan buatan (AI), Microsoft ingin memacu inovasi dan kemajuan dengan mengoptimalkan kolaborasi fisik antar karyawan.

"Dalam mengembangkan produk AI yang akan menentukan era ini, kami membutuhkan energi dan momentum yang dihasilkan dari individu berbakat yang bekerja bersama secara langsung untuk menghadapi tantangan kompleks." katanya.

Sebelumnya, Microsoft memberlakukan kebijakan kerja jarak jauh yang cukup fleksibel sejak pandemi, namun kini menyesuaikan kembali kebijakan untuk memastikan karyawan dapat berkolaborasi lebih intensif di kantor. Kebijakan ini bukan bagian dari pengurangan jumlah karyawan, melainkan fokus pada peningkatan layanan kepada pelanggan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Rokok Ilegal Merajalela, Gudang Garam Desak Pemerintah Lakukan Ini

11 Sep 2025, 19:02 WIBBusiness