Mitsubishi Naikkan 2,1 Persen Harga Mobil Baru di AS Imbas Tarif Trump

- Kenaikan harga mobil baru Mitsubishi di AS sebesar 2,1 persen akibat tarif impor Trump
- Alasan kenaikan harga dan dampak pada konsumen serta penjualan
Jakarta, IDN Times - Mitsubishi Motors mengumumkan kenaikan harga rata-rata 2,1 persen untuk kendaraan baru di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (17/6/2025), menyusul penerapan tarif impor oleh pemerintahan Donald Trump. Mitsubishi menjadi salah satu produsen mobil terbaru yang membebankan biaya tambahan tersebut kepada konsumen.
Kenaikan ini berlaku mulai Rabu (18/6), sebagai respons terhadap tarif 25 persen untuk mobil dari Jepang, dan negara lain yang diberlakukan sejak April 2025. Kebijakan ini sempat menghentikan sementara pengiriman mobil dari pelabuhan ke dealer, sebelum kembali dilanjutkan pekan lalu.
1. Alasan kenaikan harga

Kenaikan sebesar 2,1 persen ini merupakan hasil evaluasi harga pasar untuk menjaga daya saing Mitsubishi di AS.
“Kenaikan ini adalah hasil langsung dari tinjauan berkala kami untuk menyesuaikan harga agar sesuai dengan ekspektasi pasar,” ujar juru bicara Mitsubishi Motors North America, dikutip dari Yahoo Finance.
Tarif impor meningkatkan biaya produksi dan logistik, memaksa Mitsubishi menghentikan distribusi pada awal April 2025. Pengiriman kembali dilakukan pertengahan Juni setelah strategi logistik disesuaikan.
Menurut Michael Robinet, Wakil Presiden S&P Global Mobility, produsen Jepang kesulitan beralih ke produksi lokal karena keterbatasan fasilitas di AS.
“Pabrik baru membutuhkan investasi besar dan waktu bertahun-tahun, yang sulit dilakukan di tengah ketidakpastian perdagangan,” kata Robinet, dilansir The New York Times.
2. Dampak pada konsumen dan penjualan

Kenaikan harga hanya berlaku untuk kendaraan yang dikirim setelah Rabu (18/6/2025), tidak termasuk unit yang sudah tersedia di showroom. Mitsubishi menilai langkah ini penting untuk menjaga profitabilitas di tengah kenaikan biaya, meski berpotensi menekan daya beli konsumen.
Meski terdampak tarif, Mitsubishi mencatat pertumbuhan penjualan 11 persen pada kuartal I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, penjualan mencapai 110 ribu unit, naik 26 persen dan menjadi yang tertinggi sejak 2019.
“Kami tetap optimistis dengan permintaan pasar AS meski ada tantangan tarif,” ujar CEO Mitsubishi Motors North America, Mark Chaffin, dilansir Automotive News.
Namun, analis memperingatkan bahwa kenaikan harga bisa melemahkan daya saing Mitsubishi, terutama untuk model seperti Outlander dan Eclipse Cross yang bersaing dengan Nissan, Honda, dan Subaru. Konsumen bisa beralih ke merek dengan harga lebih stabil.
3. Investasi dan strategi jangka panjang

Mitsubishi menyatakan bahwa penyesuaian harga juga ditujukan untuk mendukung investasi global, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik dan hibrida.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan inovasi teknologi meski di tengah tantangan ekonomi,” kata perwakilan Mitsubishi, dikutip dari CTV News.
Pada Mei 2025, Mitsubishi meluncurkan rencana bisnis Momentum 2030 untuk pasar Amerika Utara, yang fokus pada ekspansi teknologi hibrida dan peningkatan pengalaman pelanggan. Program ini mencakup peluncuran model baru dan penyegaran lini seperti Outlander PHEV yang mendapat respons positif di AS. Namun, tekanan tarif dan biaya operasional membuat Mitsubishi harus menyeimbangkan investasi dengan harga yang kompetitif.
“Kami harus tetap fleksibel di tengah lingkungan perdagangan yang tidak stabil,” ujar Chaffin.