Jokowi Beberkan 19 Negara Batasi Ekspor, Selamatkan Rakyat Sendiri

Jokowi singgung pertemuannya dengan Zelensky dan Putin

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menceritakan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan 2022 lalu. Jokowi kembali mengingatkan dunia sedang mengalami krisis pangan.

Dalam pidato di Dies Natalis ke-60 IPB University, Jokowi mengatakan krisis pangan dunia semakin nyata ketika 19 negara kemudian mulai membatasi untuk eskpor pangan. Salah satunya, India yang menghentikan eskpor beras.

"Menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja setop ekspor beras. Akibatnya harga beras naik di semua negara. kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan," ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga: Jokowi Beberkan Belanja APBN 2023 untuk Mebel Banyak dari Impor

1. Masalah pasokan pangan diawali perang Rusia-Ukraina

Jokowi Beberkan 19 Negara Batasi Ekspor, Selamatkan Rakyat SendiriPresiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 30 Juni 2022 di Moskow. (www.en.kremlin.ru)

Jokowi membahas awal dari masalah pasokan bahan pangan dunia adalah perang di Ukraina.

"Perang yang berkepanjangan tidak selesai-selesai. Saat itu, saya ingat, saya bertemu dengan Presiden Zelensky di Kiev, Ukraina, saya diskusi 2,5 jam dengan Zelensky. Beliau menyampaikan di Ukraina itu ada 77 juta ton wheat, gandum yang tidak bisa keluar untuk diekspor, biasanya masuk ke Afrika, ke Asia 77 juta ton berhenti karena Pelabuhan Odessa diblok oleh Rusia," paparnya.

Dari Ukraina, Jokowi pun berkunjung ke Rusia dan bicara dengan Presiden Putin.

"Tiga jam saya berbicara, akhirnya saya keluar lagi angka. 'Presiden Jokowi, di Rusia ini ada 130 juta ton gandum berhenti'. Artinya, ada total 207 juta ton gandung berhenti, di Ukraina dan di Rusia," tuturnya menirukan Putin.

2. Negara yang bisa impor gandum jadi kesulitan pangan

Jokowi Beberkan 19 Negara Batasi Ekspor, Selamatkan Rakyat SendiriPenyimpanan biji-bijian di Odessa. (twitter.com/Charles Michel)

Akibat kondisi tersebut, negara yang biasa mengimpor gandum dari Ukraina dan Rusia menjadi kesulitan pangan. Hal itu juga memicu kenaikan harga pangan di sejumlah negara.

"Terus kalau berhenti, yang biasanya diekspor makan apa? itu lah konteks geopolitik yang berhubungan dengan krisis pangan. Di Eropa harga gandum naik, di Afrika harga gandum naik, di Asia gandum naik. Kita semuanya rakyat lah yang dirugikan," kata dia.

Baca Juga: Harga Beras Naik, Jokowi Perintahkan Bulog Intervensi dengan SPHP

3. IPB harus berinovasi

Jokowi Beberkan 19 Negara Batasi Ekspor, Selamatkan Rakyat SendiriPresiden Jokowi hadir di Dies Natalis ke-60 IPB University (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi mendorong IPB untuk berinovasi. Dia mengatakan IPB harus berperan dalam mengantisipasi krisis pangan, sehingga masyarakat Indonesia tidak mengalami krisis pangan seperti negara lain.

"Nah ini tugasnya IPB, Pak rektor, urusan pangan ini sudah serahkan ke IPB. insyaAllah rampung. Saya tunggu apa antisipasi kita, rencana dan pelaksanaannya harus seperti apa," ujar dia.

Jokowi mengingatkan, inovasi itu harus yang diluar prediksi, sehingga ada kebaruan yang nyata untuk bisa segera diterapkan.

"Menurut saya belum bisa dibilang inovasi jika belum kita ini rada-rada gila, gitu, belum bisa dibilang inovasi jika kita belum dibilang out of mind. Belum bisa dibilang inovasi jika belum dibilang tidak mungkin. Karena inovasi semestinya memang bukan hal yang biasa-biasa saja," imbuhnya.

Baca Juga: India Setop Ekspor Beras, Harga Bakal Melonjak?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya