Kereta Cepat Jakarta-Bandung (IDN Times/Aldila Muharma)
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo membeberkan proyek KCJB nyaris mangkrak. Tiko mengatakan, ada banyak tantangan yang dihadapi proyek tersebut, termasuk dalam proses pembangunan konstruksi hingga pembiayaan.
"Saya ditugasin waktu dipanggil jadi Wamen salah satu tugas Pak Presiden saya mesti menyelesaikan barang ini, yang waktu itu 2019 nyaris mangkrak," kata Tiko dalam acara InJourney Talks.
KCJB dibangun PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). Adapun KCIC merupakan perusahaan patungan antara konsorsium BUMN melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China melalui Beijing Yawan HSR Co.Ltd.
PSBI merupakan konsorsium empat BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Tiko mengaku sempat kesal kepada KAI karena pembangunan stasiun tak dibarengi dengan pembangunan akses jalan. Hal itu menyebabkan penyelesaian pembangunan Stasiun Karawang dan Padalarang akan mundur.
"Ini saya sebal juga sama anak-anak KAI. Jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang gak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar. Baru kita dorong sekarang. Makanya Karawang sama Padalarang akan terlambat, baru akhir tahun karena di Karawang itu kalau kita buka stasiun di depannya gak ada jalan. Ini juga stupid kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya," ujar Tiko.