Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pabrik Kepenuhan, Produksi LRT Jabodebek INKA Terhambat

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Proses produksi kereta Lintas Terpadu (Light Rail Transit/LRT), Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) PT Industri Kereta Api (Persero) terpaksa harus terhambat. Direktur Utama Perseroan, Budi Noviantoro mengatakan penyebab utama hal itu adalah menumpuknya rangkaian kereta LRT di pabrik Inka Madiun, Jawa Timur.

Dia mengatakan, perseroan sudah memproduksi 134 kereta (gerbong). "Sudah dibuat body-nya, cuma kalau tidak dikeluarkan ya mampet saya ngga bisa produksi lagi," katanya di Gedung BUMN, Jakarta, Senin (19/8).

1. Perseroan minta rangkaian kereta segera dibawa ke Jakarta

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Maka dari itu, ia meminta agar satu rangkaian kereta yang terdiri dari enam gerbong dikirimkan ke Jakarta untuk diuji coba. Dengan demikian, mereka mampu menambah ruang untuk produksi kereta di pabrik Madiun.

"Dengan persetujuan KAI kita akan naruh setelah dites di bawa ke sini (Jakarta). Target 1 (trainset)besok ini selesai, maka harus ada tiga (trainset) setiap bulan selesai FAT-nya (Factory Acceptance Test ). Operasinya tergantung nanti kalau selesai infrastruktur," jelasnya.

2. Awal September satu rangkaian kerera dikirim ke Jakarta

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Rencananya, awal September akan ada satu rangkaian kereta yang akan dikirim ke Jakarta untuk dilakukan uji coba. Jadwal tersebut mundur dari rencana awal pada Juli 2019. Proses pengiriman membutuhkan waktu satu pekan. Sedangkan, untuk uji coba jalur sekitar enam bulan dan melintasi lima stasiun.

"Karena kita tidak pakai masinis, driver less. Teknologi baru ini, betul-betul waktunya cukup untuk trial, paling nggak enam bulan lah untuk bisa mengetahui keandalan kereta ini," lanjutnya.

3. Perusahaan tengah membangun pabrik di Banyuwangi

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Sebagai informasi, saat ini perusahaan pelat merah ini tengah membangun pabrik di Banyuwangi. Jika telah berproduksi penuh, pabrik ini dapat memproduksi tiga kereta per hari (gerbong). Sementara saat ini, perseroan baru dapat memproduksi 1,5 kereta per harinya.

"Ini impian ya, kalau sekarang kan kira-kira di Madiun 1,5 kereta per harinya. Kalau di Banyuwangi itu kapasitasnya inginnya 3 hingga 4 kereta per hari jika semua sudah beroperasi," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us