Paling Banyak Diunduh di 2021, TikTok Raup Untung US$4 Miliar!

10 Mar 2023, 07:04 WIB

ilustrasi aplikasi TikTok (IDN Times/Izza Namira)

Jakarta, IDN Times - TikTok merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh selama tahun 2021. Pada tahun yang sama, TikTok disebut bisa meraup keuntungan 4 miliar dolar AS, dari sebagian besar iklan.

Laporan Pew Research pada Agustus 2022 juga menyebutkan bahwa 67 persen remaja di Amerika Serikat menggunakan TikTok. Padahal, aplikasi tersebut kini dilarang penggunannya.

"Mayoritas pendapatan kami memang masih berasal dari iklan," kata CEO TikTok Shou Zi Chew, dikutip dari Fortune, Jumat (9/3/2023).

1. Sebanyak 1 miliar orang di dunia pengguna TikTok

ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)

TikTok juga disebut memiliki Monthly Active Users (MAU) lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia per kuartal III tahun 2022. Jumlah ini cukup mendekati jumlah MAU para pesaingnya seperti Facebook dan Instagram.

Menurut Statista, Amerika Serikat memang pengguna terbesar aplikasi ini yakni 113 akun pengguna, dan disusul oleh Indonesia dengan 110 juta akun pengguna. Peringkat tiga diduduki oleh Brasil dengan 82 juta akun pengguna.

2. AS dan Kanada larang penggunaan TikTok

ilustrasi keamanan siber (pexels.com/cottonbro)

AS sempat melarang penggunaan TikTok dan larangan ini masih berlaku hingga sekarang, terutama soal hubungan TikTok dengan China terkait dengan keamanan privasi, termasuk keamanan data penggunanya.

Meski demikian, Chew menegaskan bahwa keamanan data pengguna sangat dijamin di aplikasi ini. Tak hanya AS, Kanada juga memutuskan untuk memblokir TikTok. Pemblokiran itu dilakukan terhadap perangkat yang dikeluarkan pemerintah.

Hal ini karena TikTok disebut memiliki risiko terhadap privasi dan keamanan pengguna. Metode pengumpulan data aplikasi berbagi video itu, dianggap memberkan akses yang cukup besar ke konten ponsel pengguna.

3. Eropa mulai larang penggunaan TikTok

ilustrasi TikTok (IDN Times/Izza Namira)

Benua Eropa pun mulai mengikuti langkah AS dan Kanada. Mereka melarang penggunaan TikTok di beberapa negara, terutama negara anggota Uni Eropa.

Pelarangan ini disebut karena alasan keamanan siber. Parlemen Eropa mendesak agar aplikasi TikTok segera dihapus dari ponsel pintar para pejabat pemerintahan dan warga.