PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel. (dok. Harita Nickel)
Kinerja operasional Harita Nickel juga positif. Hal itu dibuktikan melalu kapasitas produksi yang terus tumbuh, sejalan dengan naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL.
Lukito mengatakan, operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal. Hal itu tidak lepas dari naiknya kebutuhan bijih nikel untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel.
Sementara itu, pencapaian operasional perusahaan mencakup peningkatan signifikan dalam output produksi dan volume penjualan bijih nikel. Volume penjualan bijih nikel pada paruh pertama 2024 mencapai 8,37 juta wmt, meningkat 29 persen dibandingkan dengan 6,49 juta wmt pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Di sisi lain, operasi RKEF mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69 persen dari tahun ke tahun. Outputnya mencapai 63.414 ton pada paruh pertama tahun 2024 yang melebihi kapasitas produksi.
Operasi HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan peningkatan output MHP Ni sebesar 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dengan total 38.334 ton pada paruh pertama tahun 2024.
Pertumbuhan ini juga turut didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT HPL yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua, PT ONC yang sudah mulai produksi pada kuartal-II 2024.
"Hasil paruh pertama tahun 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun kondisi pasar yang bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi kami dan mempertahankan profitabilitas yang kuat. Inisiatif strategis kami dan peningkatan efisiensi yang terus-menerus telah menempatkan kami dengan baik untuk memenuhi permintaan global yang meningkat akan nikel, terutama di sektor baterai kendaraan listrik," papar Lukito.