Pendataan Regsosek Sisa 2 Minggu, BPS Minta Masyarakat Bersabar

Jakarta, IDN Times - Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kepada seluruh penduduk Indonesia sudah berjalan sejak 15 Oktober 2022. Pendataan akan berlangsung hingga 14 November atau sisa 2 pekan lagi.
Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono meminta masyarakat yang sejauh ini belum didata agar menunggu untuk didatangi oleh petugas. Pendataan dilakukan secara door to door, alias petugas akan mendatangi masyarakat secara langsung.
"Terima kasih kepada bapak/ibu yang sudah didatangi oleh petugas pendataan Regsosek. Bagi yang belum didatangi mohon nanti harap menunggu, dan bersabar agar kita bersama-sama untuk dapat menyelesaikan tugas mulia ini," kata Ateng dalam Regsosek Talk: Generasi Muda Membangun Negeri, Senin (31/10/2022).
1. 400 ribu petugas dikerahkan untuk melakukan pendataan

BPS mengerahkan 400 ribu petugas untuk melakukan pendataan. Dalam hal ini, para petugas sudah mendapatkan pelatihan. Pertama-tama dilakukan pelatihan workshop instruktur utama, pelatihan instruktur nasional, pelatihan instruktur daerah, dan pelatihan petugas.
"Petugas kami dalam melakukan pendataan disertai dengan surat tugas. Pendataan kami dalam melakukan pendataan sudah dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga harapannya petugas yang lebih dari 400 ribu ini bersama-sama melakukan pendataan dengan sudah dibekali oleh konsep dan definisi," tuturnya.
Saat melakukan tugasnya, para petugas membawa Peta Wilayah Kerja Statistik. Peta Wilayah Kerja Statistik berdasarkan peta satuan lingkungan setempat.
Peta tersebut bersumber dari data hasil sensus penduduk yang dilakukan verifikasi bersama Ketua satuan lingkungan setempat (SLS) setempat. Setelah dilakukan verifikasi dan menyakinkan, serta keluarga yang berada di SLS sudah dikomunikasikan dengan Ketua RT masing-masing, barulah para petugas melakukan pendataan secara door to door.
"Jadi pendataan dilakukan secara door to door agar informasi ini dapat langsung diberikan kepada petugas kami," ujar Ateng.
2. Pendataan dilakukan terhadap seluruh penduduk tanpa terkecuali

Unit sasaran pendataan Regsosek adalah 100 persen penduduk atau keluarga pada 514 kabupaten/kota. Pendataan awal Regsosek menggunakan pendekatan keluarga dengan memperhatikan domisili semua anggota keluarga yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK). Termasuk Keluarga di wilayah khusus.
Wilayah pendataan khusus mencakup apartemen, barak militer, pesantren, serta panti jiwa, asuhan, dan sejenisnya. Kemudian rumah sakit jiwa, wilayah pengungsian, penjara, rumah penahanan, rumah perahu. Pendataan juga dilakukan terhadap awak kapal berbendera Indonesia dan tunawisma.
"Pada malam Minggu kemarin mendata saudara-saudara kita yang masih belum memiliki tempat tinggal atau tunawisma, dan kami juga bersama sama mendata saudara-saudara kita yang ada di laut, ABK yang berbendera Indonesia yang sudah melaut meninggalkan keluarganya sekitar satu tahun," ujarnya.
3. Anak muda tak luput dari pendataan Regsosek

Pendataan Regsosek ini terbilang kompleks, bukan hanya mendata jumlah penduduk tapi juga mendata tentang demografi. Dalam hal ini, BPS juga mendata difabel, pekerjaannya, pendidikannya, serta karakteristik rumah yang dimiliki. BPS juga mendata beberapa hal tentang kepemilikan usaha.
"Dan termasuk di dalamnya otomatis ada generasi muda karena banyak sekali informasi yang kita data," sebut Ateng.
Diharapkan, pendataan Regsosek yang sekarang sedang dilakukan bermanfaat dan berkontribusi bagi Indonesia, dalam rangka berkontribusi untuk mewujudkan Satu Data Indonesia.
"Untuk mewujudkan satu data yang kita bangun bersama-sama," tambahnya.