Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perekonomian Indonesia Terancam Inflasi Tinggi hingga 2023

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan, perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,4 persen pada 2022 dan 5,0 persen pada 2023. Sementara tingkat inflasi, diprediksi akan naik signifikan pada 2022 dan tetap tinggi selama 2023.

“Perekonomian Indonesia mampu bertahan dengan baik dari ancaman terhadap pertumbuhan. Itu tak lepas dari belanja konsumen masih kuat dan ekspor komoditas sedang bagus,” kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga, dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (23/9/2022).

1. Tingginya harga komoditas telah mendorong inflasi

Ilustrasi pedagang pasar (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi pedagang pasar (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Adapun update The Asian Development Outlook (ADO) 2022 menyebutkan, kuatnya permintaan konsumen sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk mengimbangi belanja pemerintah yang menurun. Terlebih lagi, permintaan akan komoditas ekspor Indonesia juga masih kuat, sehingga menunjang pertumbuhan dan menghasilkan tambahan pendapatan fiskal.

“Namun, tingginya harga komoditas juga telah mendorong inflasi,” ujar Jiro.

2. Inflasi Indonesia akan naik hingga tahun depan

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Jiro, inflasi Indonesia yang mencapai rata-rata 1,6 persen tahun lalu, diperkirakan akan naik hingga 4,6 persen pada 2022, akibat harga komoditas yang lebih tinggi dan kenaikan harga bahan bakar baru-baru ini.

“Inflasi diproyeksikan akan mencapai hampir 6,0 persen sampai Juni 2023, dan kemudian menurun di bawah 4,0 persen pada akhir 2023,” jelasnya.

3. Perekonomian Indonesia kemungkinan alami penurunan di 2023

Ilustrasi kondisi perekonomian masyarakat. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ilustrasi kondisi perekonomian masyarakat. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, untuk 2023 mendatang, risiko yang kemungkinan dihadapi Indonesia adalah penurunan perekonomian akibat perlambatan pertumbuhan global. Kemudian, adanya volatilitas keuangan global dan kebijakan makro ekonomi yang makin ketat di Indonesia serta berlanjutnya guncangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.

“ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kamila Sayara Avicena
EditorKamila Sayara Avicena
Follow Us

Latest in Business

See More

Nvidia Suntik Rp1,6 Kuadriliun ke OpenAI

23 Sep 2025, 12:25 WIBBusiness