Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peritel Gandeng Ahli Usai Beras Oplosan Tembus Ritel

20250715_114814(1).jpg
Beras diduga oplosan di ritel modern. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Produsen bertanggung jawab atas mutu beras premium.
  • Peritel hanya jual beras dengan surat pernyataan mutu.
  • Beras oplosan masih terpajang di rak ritel terkenal.

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menyatakan peritel kesulitan mengecek mutu beras yang dijual, termasuk untuk beras jenis premium yang memiliki standar patahan maksimal 15 persen. Menurutnya, peritel tidak memiliki alat maupun keahlian teknis untuk melakukan pengecekan semacam itu.

Sebagai bentuk antisipasi, Aprindo menginstruksikan para anggotanya agar menggandeng konsultan independen untuk melakukan pemeriksaan kualitas beras secara acak di gerai-gerai ritel.

"Nanti ke depan saya akan instruksikan kepada teman-teman para peritel untuk bisa secara random melakukan, ngecek dengan menggunakan konsultan yang memang punya keahlian," kata dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (17/7/2025).

1. Produsen diminta pertanggungjawabkan mutu produk

20250715_114713(7).jpg
Beras diduga oplosan di ritel modern. (IDN Times/Trio Hamdani)

Solihin menekankan seluruh transaksi pembelian beras antara peritel dan produsen didasarkan pada kontrak yang menyebutkan secara eksplisit beras yang disuplai harus berstandar premium. Jika ditemukan ketidaksesuaian mutu, maka menurutnya tanggung jawab ada pada produsen.

"Beras yang disuplai kepada retail itu adalah beras premium karena kontraknya seperti itu dan kita bayarnya beras premium. Kalau itu ditemukan artinya siapa yang salah dalam hal ini?" sebutnya.

2. Peritel hanya jual beras yang punya surat pernyataan mutu

Ilustrasi beras kemasan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lebih lanjut, Solihin memastikan hanya akan menjual produk yang disertai surat pernyataan mutu dari pemasok. Kebijakan itu diambil untuk menjaga kepatuhan terhadap kontrak kerja sama dan menjamin kualitas produk yang sampai ke konsumen.

"Kalau ada supplier yang tidak membuat surat pernyataan, saya hilangkan dari display," ujar Solihin.

3. Beras yang diduga dioplos masih terpajang di rak ritel

20250715_114713(6).jpg
Beras diduga oplosan di ritel modern. (IDN Times/Trio Hamdani)

IDN Times menelusuri dua gerai ritel ternama di kawasan Jakarta Timur pada Selasa (15/7/2025), setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut 212 dari 268 merek beras kemasan premium tidak sesuai dengan standar mutu, berat, atau harga eceran tertinggi (HET).

Gerai ritel pertama yang saya datangi adalah Alfamidi yang terletak di kawasan Cililitan, Kramat Jati. Saat memasuki bagian bahan pokok, rak beras langsung menyita perhatian.

Di antara barisan itu, ada tiga jenis beras premium yang disebut-sebut oplosan, yakni Raja Platinum dan Raja Ultima dari PT Belitang Panen Raya, serta Setra Ramos berlabel PT Food Station Tjipinang Jaya.

IDN Times lanjut ke toko kedua yang masih di kawasan Cililitan, Kramat Jati. Situasinya sama. Salah satu merek yang tercantum dalam daftar masih dijual bebas, dalam kondisi utuh dan tertata baik, yakni Sania dari Wilmar Group.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us