Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perry Warjiyo: Indonesia Jadi Negara Maju pada 2047

Perry Warjiyo melaksanakan fit and proper test di Komisi XI DPR RI, sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028. (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini Indonesia akan menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi pada 2047. Hal itu bila melihat berbagai prospek ekonomi ke depan.

Perry memaparkan prospek kebangkitan ekonomi Indonesia jangka menengah, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat hingga kisaran 4,9-5,7 persen pada 2025 dan hingga 5,1-5,9% pada 2028.

Kemudian, inflasi tetap rendah pada kisaran 2,5 plus minus 1 persen, didukung oleh kenaikan kapasitas produksi nasional dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat.

Sedangkan defisit transaksi berjalan tetap terkendali pada tingkat yang rendah sehingga menopang stabilitas nilai tukar rupiah, kenaikan cadangan devisa, dan ketahanan sektor eksternal Indonesia.

"Secara keseluruhan dengan lintasan prospek tersebut Indonesia diperkirakan mampu menjadi negara maju berpendapatan tinggi pada 2047," kata Perry dalam fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023).

1. Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut

Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)

Perry memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada 2023-2024, dengan pertumbuhan ekonomi 4,5-5,3 persen. "Kemungkinannya bisa 5,1-5,2 persen dengan pembukaan Tiongkok," tuturnya.

Kemudian pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa lebih tinggi lagi, yaitu 4,7-5,5 persen karena didorong oleh konsumsi, ekspor, investasi maupun berbagai langkah perbaikan di sektor UMKM maupun sektor riil.

Inflasi juga terkendali 3 plus minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 plus minus 1 persen pada 2024. Stabilitas eksternal juga sejauh ini masih terjaga. Selain itu, kredit masih meningkat sekitar 10-12 persen hingga 2024.

"Kami juga terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas ekonomi baik pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri dan ekspor maupun reformasi struktural, digitalisasi ekonomi, maupun SDM," tuturnya.

2. Ada lima respons kebijakan BI

Kantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Perry menjelaskan, bauran kebijakan ekonomi nasional ke depan adalah sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi. Sedikitnya ada lima respons bauran kebijakan ekonomi nasional, yaitu:

  1. Koordinasi fiskal dan moneter
  2. Akselerasi transformasi sektor keuangan
  3. Akselerasi transformasi sektor riil
  4. Digitalisasi ekonomi dan keuangan
  5. Ekonomi dan keuangan hijau

"Kunci mengawal perekonomian ke depan bagaimana kita semua bersinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi pada tahun ini dan tahun depan dan juga 5 tahun ke depan," tuturnya.

3. Dunia masih menghadapi tantangan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Dok. Tangkapan Layar Vadhia Lidyana/IDN Times)

Perry mengatakan, dunia masih bergejolak. Belum diketahui kapan konflik Rusia-Ukraina berakhir, belum lagi memanasnya perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok.

"Sering kita diskusi menyampaikan bahwa ekonomi global akan melambat ke 2,6 persen sebelum menguat tahun depan 2,8 persen," ujarnya.

Inflasi global juga masih tinggi, tahun ini diperkirakan sebesar 5,2 persen. Sedangkan suku bunga the Fed yang sebelumnya diperkirakan 5 persen kemungkinan menjadi 5,25 persen, bahkan 5,5 persen dan masih akan bertahan selama 2023.

"Dolar juga masih kuat dan juga persepsi investor global juga masih negatif," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us