PGN Siap Gotong Royong Bangun Jargas Nasional

Jakarta, IDN Times - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen untuk terus membangun jaringan gas (jargas) rumah tangga agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun negara.
PGN menyadari bahwa rantai bisnis pengembangan jargas cukup panjang, sehingga dibutuhkan gotong royong dari semua pihak agar jargas bisa optimal memberikan manfaat kepada masyarakat.
Adapun, pengurangan subsidi energi menjadi salah satu topik utama dalam kegiatan FGD Investor Trust bertajuk Gotong Royong Membangun Jargas, yang digelar pada Selasa, (29/10).
1. Sejalan dengan asta cita pemerintah

Pengembangan jargas PGN juga sejalan dengan asta cita pemerintah, khususnya dalam upaya swasembada energi. Saat ini, jumlah jargas yang dikelola oleh PGN sebanyak 820 ribu Sambungan Rumah (SR) atau setara dengan 84 ribu metrik ton LPG.
Di sisi lain, kapasitas infrastruktur yang telah dibangun oleh PGN sebenarnya juga telah melebihi dari jumlah rumah tangga atau komersial jargas yang sudah berlangganan.
Masih terbuka ruang yang cukup besar dalam pemanfaatan infrastruktur eksisting dalam meningkatkan jumlah pelanggan dan optimalisasi pasokan gas yang telah disediakan SKK Migas untuk jargas dan BBG.
Hal ini tentunya akan meningkatkan penyerapan volume gas bumi yang akan membantu mengurangi subsidi energi dalam pemakaian LPG subsidi.
2. Kolaborasi dan kontribusi semua pihak menjadi kunci

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Minyak dan Gas Bumi KESDM, Laode Sulaeman, mengatakan “Salah satu cara yang diperlukan untuk pengembangan jargas yaitu dengan model terintegrasi antara industri dengan rumah tangga atau model kawasan industri serta mekanisme beyond pipeline khususnya oleh badan usaha,”.
Sementara itu Idham Baridwan, Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas menegaskan bahwa BPH Migas mendukung pada sisi harga di rumah tangga dan pelanggan kecilnya, dalam rangka mengembangkan pemanfaatan gas domestik.
“Namun tetap infrastruktur adalah kunci, sehingga perlu gotong royong semua pihak, semua harus satu tujuan," imbuhnya.
Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN mengatakan, kolaborasi dan kontribusi semua pihak menjadi kunci dari perencanaan dan kebutuhan masyarakat menuju swasembada energi.
“PGN siap untuk menjalankan fungsi di rantai bisnis dan gotong royong penyaluran jargas," ujarnya.
3. PGN siap membangun infrastruktur jargas

Menurut Rosa, investasi untuk membangun jargas cukup besar. Maka salah satu konsep pembangunan yang dilakukan yaitu konsep KPBU di mana badan usaha menerima penugasan. Di saat bersamaan dilakukan integrasi atau klasterisasi sehingga cost akan lebih efisien.
Insentif dari pemerintah dengan dasar hukum yang solid dalam konsep KPBU membuka peluang bagi seluruh badan usaha, baik BUMN maupun swasta untuk berkontribusi dalam program jargas.
Saat ini, PGN terus melakukan pemanfaatan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas rumah tangga. Pipa transmisi terus bertambah, dilanjutkan dengan pipa distribusi untuk penetrasi jargas ke rumah-rumah.
PGN juga melakukan konsep beyond pipeline. Salah satunya CNG Clustering di Sleman, Yogyakarta. Pada 2025, PGN menargetkan pembangunan jargas sebanyak 200 ribu, sehingga selama 2021-2025 PGN menbangun tambahan jargas sebanyak 400.000 SR.
Rosa juga menyatakan kesiapan PGN untuk membangun infrastruktur jargas dengan rekanan sehingga bisa semakin terintegrasi.
"Ke depan arahnya adalah integrasi, bersamaan dengan rencana pengembangan industri maupun komersial. Sejalan dengan itu, tetap memerlukan dukungan untuk kemudahan perizinan, kepastian alokasi, dan pembangunan infrastruktur jargas sebagai bagian dari infrastruktur dasar perumahan atau hunian," katanya. (WEB)