Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hadapi Rencana PHK, Kemnaker Imbau Michelin Mengedepankan Dialog Bipartit

6dfcb6ff-c1fb-4457-a0b9-03f2a3ba5edf.jpeg
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor berdialog dengan pekerja pabrik produsen ban Michelin atau PT Multistrada Arah Sarana (MAS). (dok. Kemnaker)
Intinya sih...
  • Afriansyah mengimbau perusahaan mencari solusi lain selain PHK untuk mengatasi perekonomian sulit.
  • Igor Zyemit menegaskan penyesuaian kondisi pasar global sebagai alasan pengurangan karyawan Michelin.
  • Guntoro meminta pencabutan surat PHK dan skorsing serta proses bipartit antara manajemen dan pekerja segera dimulai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menghimbau manajemen pabrik produsen ban Michelin atau PT Multistrada Arah Sarana (MAS) agar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hanya dipertimbangkan sebagai solusi terakhir dalam mengatasi permasalahan atau dinamika pasar global.

Rencananya secara bertahap, pada 30 November 2025 nanti, ada 280 dari sekitar 2800 total pekerja terancam PHK oleh produsen ban asal Perancis tersebut. 

"Kami minta kedua belah pihak untuk mengedepankan dialog secara bipartit antara pihak manajemen dan pekerja mengenai PHK 280 pekerja," kata Afriansyah dalam pertemuan dengan manajemen dan PUK MAS di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/11).

1. Mencari solusi lain

6de896d5-1b4c-4fbe-aa59-5f060eebb64b.jpeg
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor berdialog dengan pekerja pabrik produsen ban Michelin atau PT Multistrada Arah Sarana (MAS). (dok. Kemnaker)

Afriansyah berharap perusahaan-perusahaan swasta mampu menyiasati dengan opsi lain atau mencari solusi alternatif dalam menghadapi perekonomian sulit seperti saat ini. Hingga saat ini, pemerintah masih fokus pembenahan ekonomi untuk mengurangi angka pengangguran. 

"Tapi kalau sampai terjadi PHK atau pengurangan karyawan karena menghadapi situasi perekonomian global, kami menghormati kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan manajemen. Saya berharap MAS tetap hadir dan memberi kontribusi bagi Indonesia," katanya.

2. Penyesuaian kondisi pasar global

cc9d6636-a5a0-4557-a86d-d325877dc22b.jpeg
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dan Presiden Direktur MAS, Igor Zyemit berdiskusi. (dok. Kemnaker)

Sementara Presiden Direktur MAS, Igor Zyemit menegaskan langkah yang diambil perusahaan untuk mengurangi karyawan merupakan bagian dari upaya penyesuaian terhadap kondisi pasar global yang dinamis.

Ia mengakui 2 tahun terakhir, industri manufaktur ban di Indonesia termasuk Michelin menghadapi tantangan besar. Termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang berdampak pada daya saing global perusahaannya. 

"Kami telah mengambil berbagai langkah adaptasi untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetap terjaga. Tetapi penyesuaian lanjutan kini diperlukan untuk menjaga keberlangsungan jangka panjang dan mempertahankan peran penting Indonesia dalam jaringan global Michelin " ujarnya.

3. Pencabutan suratt PHK dan skorsing

765b7940-3501-4e2a-8f81-4a443dec630e.jpeg
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Presiden Direktur MAS, Igor Zyemit, dan jajaran direksi berdiskusi. (dok. Kemnaker)

Sementara Guntoro Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) MAS meminta perusahaan mencabut surat PHK dan skorsing yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan mempekerjakan kembali pekerja yang telah diberikan surat PHK dan skorsing. "Setelah itu, baru kita berunding tentang mekanisme pengurangan pekerja, " katanya.

Usai pertemuan, Afriansyah menyatakan pihak perusahaan siap membatalkan atau mencabut surat PHK. Langkah berikutnya, perusahaan akan memberikan opsi pelatihan kepada pekerja tersebut. Ketiga, proses bipartit bisa segera dimulai antara manajemen dengan pekerja. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us

Latest in Business

See More

Paket Gaji Elon Musk Rp16 Kuadriliun Disetujui Pemegang Saham Tesla

07 Nov 2025, 12:33 WIBBusiness