Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PLN Listriki 76.900 Desa dan Kelurahan Selama 2023

Ardi (kiri), Petugas PLN ULP Tegalrejo memandu Winarno untuk penggunaan dan pengecekan meteran listrik di kebun strawberry VIA yang berada di dataran tinggi lereng Gunung Merbabu di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (6/12/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) mampu melistriki 76.900 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia sepanjang 2023. PLN mengklaim hal tersebut jadi bukti komitmen kehadiran pemerintah dalam mewujudkan listrik berkeadilan khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN yang diberi mandat dalam ketenagalistrikan nasionalnya akan terus berupaya mendukung pemerataan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

”Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (26/1/2024).

1. Rasio desa berlistrik 99,85 persen

Petugas PLN sedang melayani pelanggan listrik. (dok. PLN)

Darmawan melanjutkan, dengan total 83.637 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik secara nasional, 76.900 di antaranya diterangi oleh listrik PLN melalui program listrik desa (lisdes).

Sementara sisanya bersumber dari listrik non-PLN sebanyak 3.885 desa dan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sebanyak 2.852 desa. Dengan demikian,  rasio desa berlistrik (RDB) nasional telah mencapai 99,85 persen pada 2023.

2. Linimasa perjalanan PLN melistriki desa selama 2023

ilustrasi meteran listrik (dok. PLN)

PLN melakukan pekerjaannya untuk melistriki desa tahun lalu dimulai dengan total 76.110 desa dan kelurahan pada kuartal 2023 atau Januari-Maret tahun lalu.

"Upaya PLN pada triwulan ini dirasakan langsung oleh masyarakat di Kepulauan Aru. Melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN), PLN membangun sistem listrik untuk 2.192 rumah tangga yang tersebar di 15 desa selama ini bergantung pada genset," tutur Darmawan.

PLN melanjutkan upaya menerangi Indonesia pada kuartal II (April-Juni 2023) dengan total 76.546 desa dan kelurahan, kuartal III (Juli-September 2023) mencapai total 76.679 desa dan kelurahan, dan pada kuartal IV berhasil meningkat menjadi total 76.900 desa dan kelurahan.

Pada September 2023, sejumlah desa di Flores pun akhirnya menikmati listrik dari PLN. Sebelumnya PLN membangun jaringan listrik untuk menyambung akses listrik bagi desa terpencil di Flores yang selama ini bergantung pada genset.

”Listrik merupakan jantungnya perekonomian Indonesia, untuk itu kami berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi. Dengan bekal transformasi digital yang berhasil kami lakukan, di 2024, kami yakin lebih signifikan. Ini adalah bagaimana sila kelima Pancasila benar-benar kita wujudkan dalam bentuk nyata, yaitu terang seantero negeri,” tutur Darmawan.

3. Rasio elektrifikasi nasional nyaris 100 persen

PLN membuka akses listrik 24 jam untuk 2.250 keluarga di 221 desa di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) sepanjang tahun 2023. (Dok. PLN Sulselrabar)

Darmawan menambahkan, penggalakkan program lisdes juga sejalan dengan langkah nasional dalam mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Adapun hingga Desember 2023, rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,79 persen.

"Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukan sesuatu hal yang mudah. Berbagai rintangan jarak, cuaca, topografi ekstrem menjadi tantangan yang tak membuat PLN gentar dalam memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat," kata Darmawan.

Upaya PLN bersama pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus memeratakan akses listrik kepada masyarakat juga dilakukan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN sampai dengan pengisian token listrik perdana.

PLN sepanjang 2023 berhasil merealisasikan program ini kepada 131.600 rumah tangga atau melebihi target 125 ribu rumah tangga. Penerima BPBL merupakan rumah tangga terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial yang berdomisili di daerah 3T, dan/atau berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat layak menerima BPBL.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us