Prabowo Ajak Pengusaha Ikut Bangun Great Giant Sea Wall di Jakarta

05 Des 2024, 17:55 WIB

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan delegasi Japan Indonesia Association di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/12/2024). Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Luar Negeri Sugino, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Rosan mengatakan ada 20 pengusaha Jepang yang hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka menyampaikan perkembangan dan minatnya berinvestasi di Indonesia.

"Mereka juga mengupdate beberapa investasi yang sedang mereka lakukan dan rencananya akan mereka lakukan," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

1. Bahas soal program di bidang irigasi

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Rosan mengatakan, salah satu pertemuan itu membahas program di bidang irigasi, serta pengelolaan lahan gambut seluas 100 ribu hektare yang telah dikelola dan direncanakan untuk dikembangkan lebih lanjut oleh Jepang.

Selain itu, proyek besar seperti pengembangan Blok Masela oleh Inpex menjadi salah satu topik yang diangkat.

"Proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2000. Harapannya, insyaallah, tahun depan sudah mulai jalan," kata Rosan.

2. Ajak pengusaha Jepang ikut bangun great giant sea wall

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani (dok. Sekretariat Presiden)

Presiden Prabowo juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak perusahaan Jepang berpartisipasi dalam pembangunan Great Giant Sea Wall di Jakarta.

"Dalam Great Giant Sea Wall itu, 40 km di atas Jakarta dan sampai 600 km. Itu juga diharapkan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang ini, terutama perusahaan konstruksinya," ucap dia.

3. Peluang kerja sama di bidang lainnya juga terbuka

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Pembahasan tidak hanya berfokus pada sektor ekonomi dan infrastruktur. Presiden Prabowo juga membuka peluang kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengiriman mahasiswa Indonesia ke Jepang. Ia bahkan mengundang Jepang untuk mendirikan universitas di Indonesia.

"Respons dari pihak Jepang sangat positif," ujar Rosan.

Rosan menambahkan, diskusi ini akan berlanjut dalam pertemuan lainnya antara Presiden Prabowo dan Japan Jakarta Club (JJC) pada Jumat (6/12/2024). Pertemuan tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang di berbagai sektor strategis.