Prabowo Mau Impor Sapi India, Kementan Siaga Risiko PMK

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menanggapi keinginan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengimpor 1,5 juta sapi dari India. Rencana impor yang digaungkan Prabowo menjadi sorotan lantaran sapi-sapi asal India belum terbebas 100 persen dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan, Wisnu Wasisa Putra, mengatakan setiap kali ada impor sapi dari India atau pemasukan media pembawa lainnya, akan dilakukan analisis risiko.
"Setiap pemasukan media pembawa pertama kali, termasuk sapi dari India akan dilakukan analisa risiko," kata dia kepada IDN Times melalui pesan singkat, Sabtu (6/1/2024).
1. Setelah dianalisa akan dinyatakan aman atau tidak masuk Indonesia

Wisnu menjelaskan, hasil analisis risiko tersebut akan memberikan penilaian apakah sapi yang diimpor dinyatakan aman atau tidak dari hama penyakit hewan karantina. Dengan kata lain, hasil yang muncul akan menentukan apakah ada risiko penyebaran penyakit tertentu, seperti wabah PMK, dan langkah-langkah karantina atau tindakan pencegahan tambahan diperlukan, untuk memastikan keamanan hewan tersebut sebelum diperkenankan masuk ke Indonesia.
"Dari hasil analisa risiko, akan didapatkan hasil apakah sapi dinyatakan aman atau tidak dari hama penyakit hewan karantina," ujar Wisnu.
2. PMK tak hanya menyerang hewan ternak sapi

Mengutip laman resmi Kementan, PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Aphthovirus dan keluarga Picornaviridae, menyerang semua hewan berkuku genap atau belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk satwa liar.
Gejala klinis berkaitan dengan PMK adalah ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka terdapat pada lidah, gusi, hidung, dan teracak atau kuku hewan terinfeksi, kondisi kepincangan atau tidak mampu berjalan, air liur berlebihan, hingga hilang nafsu makan.
3. Rencana impor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri

Sebelumnya, Prabowo mengungkapkan wacana mengimpor sapi dari India untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri. Kebijakan itu akan dijalankan apabila terpilih menjadi Presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Impor sapi itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama dalam mengimplementasikan program susu gratis.
"Kami mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun, dia akan melahirkan, kita akan punya tiga juta sapi. Kira-kira begitu strategi kami. Ini tidak instan tapi ada will, kehendak," kata Prabowo dalam diskusi jelang Hari Pers Nasional (HPN), bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).