Prabowo Bicara soal Kesetaraan Gender: Negara Kita Termasuk Lumayan
Jakarta, IDN Times – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto berbicara tentang masalah kesetaraan gender di Indonesia. Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu menilai, kualitas kesetaraan gender di Indonesia masih lebih baik dari beberapa negara lain.
“Kalau dibandingkan dengan beberapa negara lain, kita termasuk yang lumayan,” kata Prabowo dalam Dialog Pers bersama Capres yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Dialog yang merupakan bagian dari Road to Hari Pers Nasional (HPN) 2024 itu dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Henry Ch Bangun dan sejumlah anggota PWI lainnya.
1.Tradisi diduga jadi hambatan partisipasi perempuan di bursa kerja
Dalam sesi tanya jawab dialog tersebut, Wakil Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat Petty Fatimah membahas partisipasi perempuan dalam tingkat partisipasi angkatan kerja baru. Petty menilai, jumlah perempuan di Indonesia yang masuk bursa kerja setelah lulus pendidikan masih minim.
Berdasarkan data BPS pada Februari 2023, tercatat tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sekitar 54,42 persen. Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki mencapai 83,98 persen.
Petty pun menanyakan upaya paslon nomor urut 2 untuk memperkuat keseteraan gender serta penguatan peran perempuan. Hal itu tertuang dalam visi misi paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Menjawab pertanyaan itu, Prabowo menjelaskan, tak ada halangan bagi perempuan Indonesia untuk meraih prestasi tinggi.
“Bagi kita pemimpin-pemimpin bangsa tidak pernah ada masalah dengan perempuan untuk maju. Dulu kita pernah punya presiden wanita, tidak ada masalah. Sekarang aja ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga perempuan,” ujar Prabowo.
Prabowo menyoroti salah satu faktor yang dinilai menghambat partisipasi perempuan di dunia kerja, yakni adat dan tradisi. Berdasarkan pengalamannya di bidang politik, perempuan berpeluang menjadi calon anggota legislatif atau kepala daerah.
Tak jarang, kata Prabowo, niat perempuan aktif berpolitik sirna karena tak mendapat izin dari suami atau keluarganya. Selain itu, perempuan yang telah menjadi ibu juga mengurungkan niat aktif di politik karena memiliki tanggung jawab kepada anaknya.
2.Kunci partisipasi perempuan di angkatan kerja adalah pendidikan
Meski begitu, Prabowo juga sadar perempuan mengalami rintangan yang lebih banyak di dunia pekerjaan dibandingkan laki-laki.
Oleh karena itu, Prabowo menekankan betapa pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, perempuan yang telah memenuhi syarat secara akademis bisa masuk ke dunia kerja.
Prabowo menambahkan, di lembaga pendidikan yang saat ini dia bina, kesempatan perempuan untuk belajar terbuka. Buktinya, banyak mahasiswi yang belajar di bidang studi matematika, biologi, kimia, kedokteran, dan teknik.
"Saya percaya tidak lama lagi pemimpin-pemimpin perempuan akan lebih menonjol. Power itu perempuan punya banyak di Indonesia. Namun kadang-kadang power itu tidak kelihatan,” katanya.
3.Dialog Pers PWI digelar untuk mengenal visi dan misi capres
Dialog yang dihadiri Prabowo Subianto itu dibuka olehKetua Umum PWI Hendry Ch Bangun. Selain Henry, sejumlah anggota PWI dan pemimpin redaksi media juga hadir.
“Sebagai wujud daripada partisipasi organisasi PWI, sebagai organisasi terbesar dan tertua, untuk mendatangkan capres agar program-programnya yang akan dijalankan dan segala unggulan, seandainya nanti terpilih, dapat disampaikan langsung kepada anggota PWI dan wartawan,” kata Henry, tentang pelaksanaan dialog pers bersama capres nomor urut dua pada hari itu.
Sebelumnya, PWI Pusat telah menghadirkan dua capres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Kehadiran Prabowo, sebagai capres terakhir yang datang, melengkapi program Road to HPN 2024.
Puncak HPN 2024 akan jatuh pada 9 Februari 2024, tepatnya 5 hari sebelum Pemilihan Umum 2024.
