PBB Usulkan Ekspor Gandum Rusia Bareng Ukraina Dilanjutkan

Antonio Guterres surati Rusia

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres dikabarkan telah mengirimkan proposal kepada Rusia pada Kamis (31/8/2023). Isinya terkait dengan Black Sea Grain Initiative, kesepakatan ekspor gandum Rusia-Ukraina melalui Laut Hitam.

Kesepakatan itu di masa lalu telah dipuji karena mampu meredam melonjaknya harga bahan pangan global. Kesepakatan ditengahi oleh PBB dan Turki dan telah berjalan selama sekitar satu tahun.

Namun Juli lalu, Moskow mundur dari kesepakatan tersebut. Mereka mengeluh bahwa ekspor makanan dan pupuk mereka sendiri tetap terhambat dan gandum dari Ukraina sendiri tidak dikirim ke negara yang membutuhkan.

Baca Juga: PBB Tak Tahu Rencana Rusia Kirim Gandum Gratis ke Afrika

1. PBB ajukan usul pembaruan kesepakatan yang stabil

PBB Usulkan Ekspor Gandum Rusia Bareng Ukraina Dilanjutkanilustrasi gandum (Pexels.com/TymurKhakimov)

Proposal yang dikirim PBB ke Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, disebut berisi serangkaian usulan konkret. Tujuan utama adalah menghidupkan kesepakatan yang gagal diperpanjang bulan Juli lalu.

"Saya yakin kami mengajukan proposal yang bisa menjadi dasar pembaruan, namun pembaruan itu harus stabil," kata Guterres dikutip dari Swiss Info.

"Kita tidak bisa memiliki inisiatif Laut Hitam yang berpindah dari krisis ke krisis, dari penangguhan ke penangguhan. Kita perlu memiliki sesuatu yang berhasil dan bermanfaat bagi semua orang," jelasnya.

Secara terpisah, Lavrov pada Kamis telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di Moskow. Rusia disebut tidak memiliki tanda-tanda akan menerima jaminan yang memungkinkan kesepakatan itu dilanjutkan.

Baca Juga: Putin Janji Tetap Kirim Gandum Gratis ke Afrika di KTT BRICS

2. Perdamaian di Ukraina tidak akan terjadi dalam waktu dekat

Sekjen PBB tidak memberi penjelasan yang rinci mengenai usulan tersebut. Tapi PBB berupaya menjawab beberapa kekhawatiran Rusia.

Guterres melihat kemungkinan perdamaian di Ukraina tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Karena itulah, dia kembali memulai inisiatif untuk melanjutkan kesepakatan ekspor gandum dua negara lewat Laut Hitam yang dinilai kian mendesak.

Menurut VOA News, kesepakatan yang pernah terjadi telah membantu memfasilitasi ekspor hampir 33 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lain dari Ukraina. Rusia juga telah menerima kelonggaran dalam ekspor gandum dan produk pertanian seperti pupuk.

Hakan Fidan yang berada di Moskow, disebut menyatakan dukungan terhadap usulan PBB tersebut. Namun belum ada kejelasan apakah Rusia akan dengan segera memberikan tanggapan.

3. Rusia akan lanjutkan kesepakatan usai perundingan menghasilkan keputusan konkret

PBB Usulkan Ekspor Gandum Rusia Bareng Ukraina DilanjutkanSergey Lavrov dan Antonio Guterres (Twitter.com/MFA Russia)

Sementara ini, pihak Rusia tidak puas dengan usulan yang disampaikan oleh PBB. Dalam konferensi persnya, Lavrov mengatakan akan melanjutkan untuk membicarakan ekspor gandum dengan Ukraina setelah perundingan menghasilkan keputusan yang konkret.

Dilansir Associated Press, Fidan dari Turki menjelaskan kesepakatan gandum Rusia-Ukraina adalah pekerjaan yang cukup rumit dan melelahkan. Pertemuan antara Erdogan dan Putin yang dijadwalkan, disebut akan membicarakan itu dan mengambil pandangan yang lebih strategis dan politis.

Salah satu tuntutan Moskow mau kembali ke kesepakatan adalah agar Bank Pertanian Rusia terhubung kembali ke sistem pembayaran internasional SWIFT. Uni Eropa menghentikan akses itu pada Juni 2022.

Ekspor bahan makanan dan pupuk Rusia sebenarnya tidak terkena sanksi Barat. Tapi pembatasan pembayaran, logistik dan asuransi telah menghambat proses pengiriman tersebut ke pasar global.

Baca Juga: Ukraina Kecam Tindakan Rusia Hentikan Ekspor Gandum: Teroris! 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya