Jakarta, IDN Times - Keseriusan pemerintah dalam menggarap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia makin terbukti lewat kerja sama dengan dua perusahaan asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co Ltd (Foxconn) dan Gogoro Inc.
Dua perusahaan kelas dunia tersebut bakal bahu membahu mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia bersama dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC) dan PT Indika Energy Tbk. Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia.
Investasi dilakukan mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).
Bukan hanya itu, lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, baterai daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan perkiraan total nilai investasi dari proyek-proyek akan dikerjakan oleh Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika.
"Perkiraan nilai total investasi dalam proyek-proyek tersebut oleh seluruh mitra usaha diperkirakan akan mencapai 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp114 triliun. Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari 100 miliar dolar AS di Indonesia pada tahun 2030," tutur Bahlil, dalam keterangan resmi yang diperoleh IDN Times, Sabtu (22/1/2022).
Lantas bagaimana profil Foxconn dan Gogoro yang akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air? Berikut ulasannya.