Profil PTPP, BUMN yang Garap Konstruksi Stasiun Tanah Abang Baru

- PTPP fokus pada bisnis konstruksi dan investasi infrastruktur, dengan mayoritas saham dimiliki oleh Pemerintah RI.
- PTPP berpengalaman dalam proyek gedung, sipil, infrastruktur, dan jalan tol di Indonesia.
- PTPP kantongi kontrak senilai Rp309 miliar dari proyek peningkatan Stasiun Tanah Abang Baru, meningkatkan kapasitas layanan dua kali lipat.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa lalu (4/11/2025).
Konstruksi Stasiun Tanah Abang Baru dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP), BUMN karya yang telah berdiri sejak 26 Agustus 1953 alias sudah berusia lebih dari 72 tahun.
PTPP merupakan kontraktor utama dari proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Berikut profil PTPP.
1. Fokus pada bisnis konstruksi dan investasi infrastruktur

Dikutip dari situs resmi perusahaan, Jumat (7/11/2025), PTPP fokus pada bisnis konstruksi (gedung, sipil/ infrastruktur, EPC, spesialis, plant dan peralatan) dan investasi (infrastruktur, properti, dan energi).
Pemilik mayoritas saham PTPP adalah Pemerintah Republik Indonesia dengan kepemilikan sebesar 51 persen, sedangkan 49 persen sisanya dipegang oleh publik.
2. Berpengalaman garap proyek bangunan hingga jalan tol

PTPP banyak menggarap proyek gedung, sipil, infrastruktur. Dan sebagainya. Pada proyek gedung, PTPP pernah menggarap Bandara Internasional Syamsudin Noor, Bandara Internasional Yogyakarta, Stadion Lukas Enembe, Bali International Hospital Sanur, Istana Negara dan Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan sebagainya.
Di jalan tol, PTPP berpengalaman membangun Jalan Tol BORR Seksi IIIA, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Indrapura-Kisaran, Jalan Tol Semarang-Demak 1B, dan sebagainya.
PTPP juga membangun Pelabuhan Makassar New Port Tahap 1B dan 1C, Pelabuhan Patimban Paket 1, Pelabuhan Patimban Paket 6, dan sebagainya.
3. PTPP kantongi kontrak Rp309 miliar dari proyek Stasiun Tanah Abang Baru

Proyek Peningkatan Stasiun Tanah Abang Tahap I (Pekerjaan Bangunan dan Rel) memiliki nilai kontrak sebesar Rp309 miliar (termasuk PPN).
Dalam proyek ini, PTPP membangun dua jalur rel baru, memperlebar peron penumpang, serta meningkatkan fasilitas pendukung seperti area tunggu, sistem keamanan, dan sirkulasi pejalan kaki.
Hasilnya, kapasitas layanan meningkat dua kali lipat, dari semula sekitar 150 ribu menjadi 300 ribu penumpang per hari. Saat ini, Stasiun Tanah Abang melayani rata-rata 36 ribu penumpang keluar-masuk dan lebih dari 100 ribu penumpang transit setiap hari.
Dengan selesainya tahap pertama ini, kepadatan di jam sibuk diharapkan dapat terurai, sekaligus memperkuat integrasi transportasi massal seperti KRL, LRT, MRT, TransJakarta, dan moda pengumpan lainnya.

















