Jepang Akan Bentuk Zona Ekonomi Khusus untuk Gaet Investasi Asing

Hilangkan hambatan dengan dorong reformasi struktural

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang akan meningkatkan investasi asing di negaranya dengan mendirikan zona ekonomi khusus untuk perusahaan manajemen aset. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida di hadapan lebih dari 200 pemimpin bisnis Amerika Serikat (AS) pada Economic Club of New York.

"Saya akan mendorong anda untuk mengevaluasi apa yang dapat kita lakukan di negara saya, melihat kekuatan ekonomi kami dan rencana kami untuk masa depan, dan kemudian berinvestasi di Jepang," kata Kishida di New York pada Kamis (21/9/2023), dikutip dari Kyodo News.

"Untuk mendorong masuknya pendatang baru dari luar negeri, kami akan membentuk kawasan bisnis khusus yang memudahkan untuk bisnis pengelolaan aset, di mana prosedur administrasinya hanya dapat diselesaikan dalam bahasa Inggris," Kishida menambahkan.

Baca Juga: Perusahaan Jepang Olah Kotoran Sapi Jadi Bahan Bakar Roket, Keren!

1. Investasi asing genjot pertumbuhan ekonomi Jepang

Pada pidatonya tersebut, Kishida mengatakan aset yang dikelola di Negeri Sakura telah melonjak sebesar 50 persen selama tiga tahun terakhir, dan kini mencapai 800 triliun yen (sekitar Rp83 kuadriliun).

Kishida juga menekankan tentang indikator perekonomian negaranya yang selama setahun terakhir, berada pada tingkat yang belum pernah terlihat dalam 30 tahun terakhir.

Menurutnya, pertumbuhan tahun produk domestik bruto nominal Jepang adalah yang tertinggi di antara negara-negara maju. Harga saham juga dilaporkan telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi dalam kurun waktu 33 tahun terakhir, dilansir NHK News.

Kishida berharap dapat mempercepat investasi untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut dengan mendorong perusahaan manajemen aset asing untuk memasuki pasar Jepang. Hal ini dipicu dari permintaan domestik di negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu yang mengalami stagnasi di tengah menurunnya populasi.

Baca Juga: Kunjungan Turis Asing ke Jepang Melonjak, Melampaui Angka 2 Juta

2. Paket kebijakan reformasi struktural akan disusun pada akhir 2023

Jepang Akan Bentuk Zona Ekonomi Khusus untuk Gaet Investasi AsingBendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Dilansir Asahi Shimbun, pemerintahan Kishida akan mendorong reformasi struktural yang akan mengurangi hambatan yang ada dalam praktik bisnis unik Jepang. Rencana kebijakan tersebut akan disusun pada akhir tahun ini.

Kishida juga mengatakan reformasi akan diterapkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan investor dunia. Dia berharap investor Amerika dapat berinvestasi di negaranya.

Dengan hadirnya banyak investor dan pejabat lembaga keuangan nanti, Kishida mengajak mereka untuk bergabung dalam sebuah forum. Itu direncanakan akan mempertemukan berbagai pihak di sektor manajemen aset dari kedua negara.

Saat ini, pemerintah mempertimbangkan untuk melonggarkan peraturan mengenai investasi asing dan melakukan revisi undang-undang jika diperlukan.

3. Jepang dalam penurunan populasi dan dampaknya pada ekonomi negara

Jepang Akan Bentuk Zona Ekonomi Khusus untuk Gaet Investasi AsingSuasana di Shibuya, Tokyo, Jepang. (unsplash.com/Jezael Melgoza)

Kishida telah menyatakan niatnya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, untuk mengatasi dampak negatif dari penurunan angka kelahiran dan populasi penuaan di negara itu terhadap perekonomian yang lebih luas.

Berdasarkan perkiraan pemerintah awal tahun ini, populasi Jepang akan turun menjadi 87 juta pada 2070. Angka itu menyusut 30 persen dari 2020.

Baru-baru ini, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang melaporkan bahwa rasio lanjut usia di negaranya meningkat secara signifikan. Jumlah penduduk berusia 80 tahun ke atas meningkat, menjadi 10,1 persen dari total populasi Jepang yang berjumlah sekitar 124,6 juta jiwa.

Rekor rasio ini diperkirakan akan terus membengkak, yang berimbas pada kurangnya tenaga kerja. Ini termasuk kurangnya pekerja di bidang pertanian, industri manufaktur, dan sektor-sektor penting lainnya, seperti layanan medis dan perawatan. Berdasarkan sebuah survei, sekitar 86 persen kota di seluruh Jepang merasa perlu untuk menambah tenaga kerja asing.

Baca Juga: China Pasang Pelampung Dekat Pulau Senkaku, Jepang Protes

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya