Bank Dunia Setop Kucuran Bantuan ke Afghanistan yang Dikuasai Taliban

Bank Dunia bukan yang pertama stop bantuan ke Afghanistan

Jakarta, IDN Times – Bank Dunia telah menjadi organisasi internasional terbaru yang menghentikan sementara pencairan bantuan ke Afghanistan setelah negara itu diambilalih oleh Taliban. Kelompok militan Islam itu telah menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul selama lebih dari seminggu.

“Kami telah menghentikan pencairan dana dalam operasi kami di Afghanistan dan kami memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal kami," kata juru bicara Bank Dunia kepada CNBC melalui email, Rabu (25/8/2021).

"Saat kami melakukannya, kami akan terus berkonsultasi dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan,” tambahnya.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban terjadi setelah pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu mundur. AS angkat kaki setelah mengintervensi konflik di negara tersebut dan berperang dalam 20 tahun terakhir.

“Kami sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan dan dampaknya terhadap prospek pembangunan negara, terutama bagi perempuan,” ujarnya. 

Baca Juga: Daftar Kekayaan Mineral Afghanistan yang Kini di Tangan Taliban

1. Sumbangan Bank Dunia

Bank Dunia Setop Kucuran Bantuan ke Afghanistan yang Dikuasai TalibanIlustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Bank Dunia telah memberikan komitmen lebih dari 5,3 miliar dolar AS untuk proyek-proyek pembangunan di Afghanistan.

Sebelum Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu juga telah memutuskan untuk menghalangi Taliban dari mengakses sumber daya keuangan. Lembaga yang berbasis di Washington, AS, itu menginginkan kejelasan mengenai pemerintahan masa depan di Kabul sebelum kembali menyalurkan pendanaannya.

2. Eropa juga menghentikan bantuan

Bank Dunia Setop Kucuran Bantuan ke Afghanistan yang Dikuasai TalibanPresiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk konferensi tingkat tinggi Uni Eropa pertama setelah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brussels, Belgia, Sabtu (18/7/2020) (ANTARA FOTO/Olivier Matthys/Pool via REUTERS)

Jerman dan negara-negara Uni Eropa (UE) juga telah membekukan dana pembangunan ke negara Timur Tengah itu setelah Taliban mengambil alih pekan lalu. Pada konferensi pers Selasa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa bantuan pembangunan ke depan harus berbasis kondisi.

“Itu selalu berbasis kondisi, terkait dengan nilai-nilai fundamental, hak asasi manusia, dan tentu saja hak-hak perempuan. Dan demikian juga bantuan pembangunan di masa depan juga harus benar-benar berdasarkan kondisi ini,” kata von der Leyen.

Dia menambahkan bahwa UE telah menyiapkan 1 miliar euro (1,17 miliar dolar AS) untuk diberikan ke Afghanistan selama tujuh tahun ke depan. “Itu dibekukan sampai kami memiliki jaminan yang kuat dan tindakan yang kredibel dengan alasan bahwa persyaratannya dipenuhi,” katanya.

Namun, UE juga mengumumkan pada Selasa lalu bahwa mereka meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Afghanistan dari 50 juta euro tahun ini menjadi 200 juta euro. Alasannya adalah karena mereka ingin mencegah masalah kemanusiaan yang parah yang bisa disebabkan oleh situasi yang sedang berlangsung di lapangan.

“Ini akan membantu memenuhi kebutuhan mendesak warga Afghanistan baik di Afghanistan maupun tentu saja di negara-negara tetangga,” kata von der Leyen.

Baca Juga: Bank Dunia: Pandemik COVID-19 Buat Negara Berkembang Menderita

3. Eropa terima pengungsi Afghanistan

Bank Dunia Setop Kucuran Bantuan ke Afghanistan yang Dikuasai TalibanPengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal (ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS)

Uni Eropa sangat ingin mendukung negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan, seperti Pakistan dan Iran, untuk mencegah krisis pengungsi yang akut.

Para pemimpin Eropa juga bersedia untuk menerima beberapa pengungsi dari Afghanistan, tetapi mereka ingin menghentikan gelombang besar-besaran pengungsi seperti yang pernah terjadi pada 2015 dan 2016 setelah konflik di Suriah.

Sebelumnya pada Selasa, setelah panggilan video darurat para pemimpin G-7, Inggris dan Kanada berkomitmen untuk masing-masing menerima sekitar 20 ribu pengungsi.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Uni Eropa Tangguhkan Pendanaan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya