Negeri Sakura Pede Ekonomi Mereka Tumbuh Pesat di 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan yakin ekonomi Jepang akan tumbuh positif di tahun fiskal 2021 setelah mencatatkan kontraksi yang dalam tahun lalu.
“Kami memperkirakan tahun fiskal 2020 yang berakhir Maret ini, akan melihat pertumbuhan negatif 5,6 persen, yaitu kontraksi 5,6 persen. Tetapi kemudian pada tahun fiskal 2021, kami mengharapkan pertumbuhan positif hampir 4 persen dan pada tahun fiskal 2022 pertumbuhan ekonomi hampir 2 persen,” katanya saat menjadi pembicara di Davos Agenda 2021 World Economic Forum (WEF), Senin (25/1/2020).
“Kami memperkirakan pada akhir tahun fiskal 2021 atau awal tahun fiskal 2022 perekonomian Jepang akan pulih dan kembali ke level sebelum pandemik dimulai,” tambahnya.
Baca Juga: WEF: Pandemik COVID-19 Tingkatkan Kesenjangan dan Perpecahan Sosial
1. Tidak ada yang bisa memprediksi 2021
Sementara itu, Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam, yang juga menjadi pembicara, mengatakan bahwa tidak akan ada yang bisa memprediksi ekonomi di tengah ketidakpastian di 2021 ini.
“Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada 2021 karena itu tergantung pada apa yang terjadi dengan virus di setiap negara di dunia. Kekebalan kawanan (herd immunity) dan pertanyaan tentang penggunaan vaksin tetap menjadi sumber utama ketidakpastian,” katanya.
Shanmugaratnam juga menyoroti pentingnya negara berkembang yang bangkit dari krisis, bukan hanya negara-negara kaya. “Negara-negara ini memberikan peluang terbesar untuk pertumbuhan, jadi penting bagi semua orang di dunia untuk mendukung negara berkembang melewati pandemik,” katanya.
2. Rusia optimistis bangkit
Editor’s picks
Andrey L. Kostin, CEO dari VTB Bank PJSC Rusia, mengatakan negaranya telah mulai kembali melakukan aktivitas ekonomi meski masih dilanda pandemik. Ia bahkan menyebut banyak teater dan toko yang sudah buka. Dia mengharapkan ekonomi negara akan kembali ke level sebelum krisis pada musim gugur.
Meski demikian, ia juga menyuarakan pentingnya vaksinasi dilakukan guna mempercepat pemulihan di semua sektor.
“Saya pikir Rusia melakukan cukup baik, jika saya bisa mengatakan begitu. Jika Anda datang ke Moscow, kalian bisa melihat banyak toko, restoran, bioskop, mulai buka. Tidak seperti banyak negara lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: WEF 2021 Digeser ke Singapura Gegara Lebih Aman dari COVID-19
3. India semakin erat di tengah pandemik
Smriti Zubin Irani, Menteri Wanita dan Perkembangan Anak, dan Tekstil India mengatakan, ia mengakui bahwa pandemik telah membawa dampak yang menghancurkan bagi banyak negara, termasuk India. Namun demikian, akibat pandemik juga warga dan pemerintah India bisa semakin erat dalam hal kerjasama.
“Virus telah menyatukan dunia dalam berbagi praktik terbaik,” katanya.
Ia juga merinci bagaimana negaranya telah mendukung kebutuhan masyarakat yang lebih miskin dengan berbagai langkah termasuk memberi bantuan tunai dan hibah bahan bakar bersih.
“Selama pandemi, pemerintah India telah memberikan dukungan finansial kepada jutaan UKM dan petani,” ujarnya.
Baca Juga: Jepang Kejar Target Nol Emisi Karbon Pada 2050