Vaksin Booster Dapat Izin, Pfizer Cs Bakal Ketiban Durian Runtuh

CDC baru memberikan persetujuan akhir atas vaksin booster

Jakarta, IDN Times – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah memberikan persetujuan akhir untuk memungkinkan pemberian suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 kepada warga AS yang rentan pada Jumat (13/8/2021) lalu.

Dalam pernyataannya, CDC memberikan izin penyuntikan dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan Moderna kepada orang Amerika yang memiliki gangguan kekebalan. Hal ini pun diyakini akan membawa dampak besar pada pendapatan perusahaan-perusahaan pembuatan vaksin COVID-19 tersebut.

Menurut Channel News Asia, para analis dan investor layanan kesehatan mengatakan Pfizer, BioNTech, dan Moderna diperkirakan akan meraup miliaran dolar dari suntikan booster COVID-19. Bahkan, jumlah penjualannya diyakini bisa menyaingi penjualan tahunan vaksin flu yang senilai 6 miliar dolar AS untuk beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: WHO Serukan Moratorium Booster Vaksin COVID-19, Ini Alasannya

1. Perusahaan sudah untung dari penjualan vaksin awal

Vaksin Booster Dapat Izin, Pfizer Cs Bakal Ketiban Durian RuntuhTenaga kesehatan menyiapkan dosis vaksin Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di Naples, Italia, Jumat (8/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Ciro De Luca)

Sebelum ada penjualan suntikan booster, Pfizer, bersama dengan mitra Jermannya BioNTech, dan Moderna telah menghasilkan pendapatan yang sangat besar dari penjualan vaksin COVID-19.

Bersama-sama, ketiga perusahaan itu telah mengunci lebih dari 60 miliar dolar AS dalam penjualan dan kesepakatan pesanan vaksin pada tahun 2021 dan 2022 saja. Kesepakatan tersebut mencakup untuk menyediakan pasokan dua dosis awal vaksin mereka serta potensi booster vaksin senilai miliaran dolar bagi negara-negara kaya.

2. Potensi keuntungan dari booster

Vaksin Booster Dapat Izin, Pfizer Cs Bakal Ketiban Durian RuntuhMantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence menerima vaksin buatan Pfizer dan BioNTech (ANTARA FOTO/REUTERS)

Ke depan, para analis memperkirakan Pfizer/BioNTech akan meraup sebanyak lebih dari 6,6 miliar dolar AS dalam pendapatannya dan 7,6 miliar dolar AS untuk Moderna pada tahun 2023. Sebagian besar pendapatan itu akan diperoleh dari penjualan booster.

Pasar penjualan tahunan mereka juga diperkirakan akan stabil di kisaran 5 miliar dolar AS atau lebih tinggi, di mana akan banyak perusahaan farmasi lain yang bersaing untuk memenuhi penjualan tersebut.

Baca Juga: Hadapi Varian Delta, CDC Setujui Vaksin Booster buat Warga AS Rentan

3. Suntikan booster COVID-19

Vaksin Booster Dapat Izin, Pfizer Cs Bakal Ketiban Durian RuntuhVaksin Moderna (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Selama beberapa bulan terakhir, perusahaan-perusahaan itu telah mengatakan mereka memperkirakan orang-orang yang sudah disuntik penuh (dua dosis vaksin) akan membutuhkan dosis ekstrak vaksin mereka. Alasannya adalah karena mereka perlu untuk mempertahankan kekebalan dari waktu ke waktu dan untuk mencegah tertular varian virus corona baru.

Sekarang ini semakin banyak negara, termasuk Chili, Jerman dan Israel, yang telah memutuskan untuk menawarkan dosis booster kepada warga yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Perusahaan-perusahaan pembuat vaksin tersebut mengatakan ada bukti penurunan tingkat antibodi pada orang yang divaksinasi setelah enam bulan. Selain itu, ada juga penambahan tingkat infeksi terobosan (breakthrough infections) di negara-negara yang terkena varian Delta, menegaskan perlunya suntikan booster.

Infeksi terobosan (breakthrough infections) merupakan kasus infeksi yang terjadi pada mereka yang sudah divaksinasi penuh COVID-19.

Baca Juga: WHO Marah, Banyak Negara Kaya Pakai Vaksin COVID-19 untuk Booster

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya