RI Mau ke China Nego Utang Whoosh, Purbaya: Saya Gak Ikut Kan? Top!

- Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa siap hanya jadi penonton dalam negosiasi restrukturisasi utang Whoosh
- Danantara mau ke China negosiasi restrukturisasi utang
- Nilai investasi capai Rp121 ritliun, 75 persen dibiayai China
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa bahagia tidak dilibatkan dalam restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh. Hal itu merupakan respons dia ketika ditanya soal rencana pihak Indonesia dan China yang ingin melakukan negosiasi penyelesaian utang tersebut.
"Bagus. Saya gak ikut kan? Top!" kata Purbaya kepada awak media di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
1. Purbaya siap hanya jadi penonton

Meski begitu, Purbaya tidak menutup pintu jika ada ajakan untuk ikut mewakili Indonesia bertemu dengan China. Namun, Purbaya menegaskan jika dia dan Kemenkeu hanya akan menjadi penonton.
Purbaya mengatakan, sebisa mungkin Kemenkeu tidak dilibatkan soal restrukturisasi utang pembangunan Whoosh tersebut.
"Paling menyaksikan. Kalau mereka udah putus kan udah bagus, top! Sebisa mungkin gak ikut. Biar aja mereka selesaikan business to business. Jadi top!" kata dia.
2. Danantara mau ke China negosiasi restrukturisasi utang

Sebelumnya diberitakan, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria mengatakan, negosiasi restrukturisasi utang proyek KCIC masih berlangsung. Tim negosiasi dari Indonesia akan segera kembali ke China untuk membahas beberapa poin penting.
“Ini menjadi poin negosiasi berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan kemudian ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan dengan mereka,” kata Dony di Jakarta.
Menurut Dony, proses negosiasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. Pemerintah Indonesia juga disebut akan memastikan keberlanjutan proyek tetap terjaga.
3. Nilai investasi capai Rp121 ritliun, 75 persen dibiayai China

Proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memiliki total investasi sekitar 7,27 miliar dolar AS atau hampir Rp121 triliun. Dari jumlah itu, sekitar 75 persen pendanaan berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga dua persen per tahun.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan keputusan presiden (keppres) untuk menyelesaikan utang proyek Whoosh.