Ada Deal Investasi di G20, Bahlil Masih Rahasiakan Angkanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memastikan adanya kesepakatan investasi yang dijalin antara Indonesia dan negara lainnya dalam pertemuan G20 di Bali.
Namun, Bahlil masih belum bisa menyampaikan angka pasti terkait investasi tersebut kepada publik dan awak media.
"Apakah ada deal investasi dalam pertemuan G20? Jawabannya ada beberapa negara. Namun, angkanya belum bisa saya sampaikan," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Perdagangan, Investasi, dan Industri, Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: RI Kantongi Kontrak Dagang Hampir US$1 Miliar di Pertemuan G20 Bali
1. Angka baru bisa disebutkan jika kesepakatan terjadi
Adapun alasan Bahlil belum bisa menyampaikan besaran investasi yang berhasil diteken lantaran menunggu kesepakatan benar-benar terjadi.
"Sebab dalam investasi pendekatannya berbeda dengan kementerian lain. Kalau kita riil dulu baru ngomong, jangan baru rencana udah ngomong itu berdampak sistemik, masif, dan terstruktur," ucap Bahlil.
Baca Juga: Sempat Berdebat, Negara G20 Sepakati 5 Poin soal Investasi
2. Proyeksi investasi masih on the track
Editor’s picks
Sementara itu, Bahlil menyatakan optimismenya soal proyeksi investasi tahun ini. Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah meminta Bahlil untuk merealisasikan investasi hingga Rp1.200 triliun hingga akhir tahun ini.
"Kalau proyeksi investasi tahun ini masih Rp1.200 triliun dan kita masih Insya Allah mencapai target," kata dia.
Baca Juga: Presidensi G20, Indonesia Potensi Raup Rp519 Triliun!
3. Target investasi tahun depan Rp1.400 triliun
Sebelumnya diberitakan, Bahlil ditargetkan merealisasikan investasi senilai Rp1.400 triliun di 2023. Di hadapan Komisi VI DPR RI, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia meminta dimaklumi jika target itu tak tercapai tahun depan.
"Kalau kami tidak mencapai target juga tolong dimaklumi," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/9/2022).
Hal itu dia sampaikan karena melihat target investasi yang ditetapkan sangatlah tinggi. Sementara itu, pagu anggaran Kementerian Investasi/BKPM justru dipangkas.
"Karena saya belum menemukan teori ekonomi yang target Rp1.200 triliun, anggaran kami Rp1,3 triliun, kemudian dinakkan jadi Rp1.400 triliun, pembiayaan dikurangi jadi Rp1,1 triliun," ucap Bahlil.