Alvarez & Marsal: Ke Mana Lagi Investasi kalau Tidak ke Indonesia?

Indonesia jadi pusat investasi dunia saat ini

Jakarta, IDN Times - Indonesia kini tengah menjadi pusat perhatian para investor dunia. Hal itu seiring dengan dinamika global dan geopolitik yang tengah terjadi saat ini. Perusahaan jasa konsultansi strategis global, Alvarez & Marsal (A&M), pun melihat saat ini para investor berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk menanamkan uangnya.

"Ke mana lagi investor asing dan domestik sekarang pergi? Uang kini telah keluar dari China dan uang tidak benar-benar pergi ke Eropa. India, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara sedang oke. Di Asia Tenggara ke mana lagi Anda berinvestasi kalau bukan di Indonesia?" ucap Managing Director & Country Head A&M Indonesia, Alessandro Gazzini, dalam pernyataannya dikutip Rabu (20/9/2023).

1. Faktor yang membuat investor tertarik datang ke Indonesia

Alvarez & Marsal: Ke Mana Lagi Investasi kalau Tidak ke Indonesia?ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Kendati begitu, Gazzini menilai tantangan dan rintangan dalam berinvestasi di Indonesia maupun negara lain selalu ada. Namun Indonesia punya sejumlah faktor yang bisa membuat investor asing tertarik datang dan kemudian berinvestasi.

"Dari segi makro, saya kira kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi, dan pendorong konsumsi masyarakat membuat banyak investasi masuk ke Indonesia baik dari perusahaan konsumer hingga modal-modal swasta," ucap pria yang karib disapa Alex tersebut.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Tembus Rp1,08 Juta per Gram, Mau Investasi?

2. Dampak Pemilu 2024 buat investasi asing di RI

Alvarez & Marsal: Ke Mana Lagi Investasi kalau Tidak ke Indonesia?Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Alex pun kemudian menanggapi bagaimana Pemilu 2024 nanti bisa memengaruhi investasi di Indonesia. Menurut dia, Indonesia punya iklim politik yang cukup stabil. Oleh sebab itu, Alex melihat tidak ada risiko besar apapun terkait investasi yang bisa ditimbulkan Pemilu 2024.

"Ya memang Indonesia akan menjalani Pemilu Februari tahun depan dan itu terlihat sebagai sebuah proses demokrasi yang stabil. Saya tidak melihat adanya risiko apapun. Saya kira Presiden Jokowi telah melakukannya dengan baik untuk mengatur proses pemilu nanti dan investor juga merasa seperti itu," tutur Alex.

3. PMA di Indonesia tumbuh pada kuartal-I 2023

Alvarez & Marsal: Ke Mana Lagi Investasi kalau Tidak ke Indonesia?Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat konferensi pers mengenai Hilirisasi Nikel 2023. (IDN Times/Triyan)

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Investasi atau BKPM mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) hingga kuartal I-2023 mencapai Rp177 triliun. Angka itu tumbuh 20,2 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp147,2 triliun.

Realisasi pertumbuhan PMA tercatat telah mendominasi dibandingkan dengan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya tumbuh 12,4 persen (year on year/yoy) atau sebesar Rp151,9 triliun hingga kuartal I-2023.

"Tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik dan bahkan menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ucap Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Adapun secara keseluruhan realisasi investasi pada kuartal I-2023 mencapai Rp328,9 triliun atau tumbuh 16,5 persen dibandingkan dengan realisasi kuartal I-2022 yang sebesar Rp282,4 triliun.

Baca Juga: Bahlil: Investasi di Rempang Harus Tetap Berjalan Demi Rakyat

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya