BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 Persen

Keputusan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar

Jakarta, IDN Times - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di angka 3,5 persen.

Selain itu, RDG BI juga memutuskan mempertahankan suku bunga Deposit Facility yang tetap dipertahankan di angka 2,75 persen dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 4,25 persen.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI Seven Days Reverse Repo Rate sebesar 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap 4,25 persen,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021).

Baca Juga: BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen agar Ekonomi Pulih

1. Keputusan RDG BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 PersenBank Indonesia (IDN Times/Auriga Agustina)

Perry melanjutkan, keputusan RDG BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka 3,5 persen sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.

"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah 

2. Indikator yang membuat BI pertahankan suku bunga acuan

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 PersenIlustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ada beberapa indikator yang membuat BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan. Di antaranya adalah masih rendahnya defisit transaksi berjalan yang terjadi pada Mei 2021.

"Defisit transaksi berjalan triwulan-III 2021 surplus didorong oleh surplus neraca perdagangan yang meningkat menjadi 13,2 miliar dolar AS tertinggi sejak triwulan-IV 2009," ucap Perry.

Kinerja tersebut, sambung Perry, didukung peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batu bara, kimia organik, dan bijih logam di tengah kenaikan impor terutama bahan baku seiring perbaikan ekonomi domestik.

3. Langkah-langkah BI dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 PersenIDN Times/Hana Adi Perdana

Selain dengan mempertahankan suku bunga acuan di angka 3,5 persen, BI juga membuat beberapa langkah untuk bisa berperan lebih dalam pemulihan ekonomi nasional.

"Selain itu, BI juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upoaya perbaikan ekonomi lebih lanjut," kata Perry.

Oleh karena itu, kata Perry, BI bakal memperkuat kebijakan nilai tukar rupiah demi menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Kemudian, BI juga akan melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk mendukung kebijakan moneter yang akomodatif.

Perry juga menyatakan bahwa BI bakal melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka kredit pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sediit 0 persen untuk semua jenis kendaraan bemrotor baru.

"Untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinisp kehati-hatian dan manajemen risiko yang berlaku efektif 1 Januari 2022 sampai 31 Desember 2022," ujar dia.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pemulihan yang Tak Merata Ancam Ekonomi Negara Berkembang

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya