Bisnis Terus Tumbuh, RedDoorz Berencana IPO

IPO dilaksanakan dalam waktu empat tahun mendatang

Jakarta, IDN Times - Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi, RedDoorz, berencana mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Hal itu sejalan dengan pencapaian positif RedDoorz sepanjang tahun ini.

Pada Juli 2023, RedDoorz mampu menumbuhkan cash flow operasional positif hingga 4 kali lipat dari periode sebelum pandemik COVID-19.

Cashflow positif ini didorong oleh efektivitas RedDoorz yang secara signifikan berhasil mengurangi tingkat cash burn rate hingga 70 persen year-on-year pada semester-I 2023. Hal ini sejalan dengan ambisi RedDoorz untuk mencapai Group Break Even Point (BEP) di akhir 2023.

1. IPO pada 2027

Bisnis Terus Tumbuh, RedDoorz Berencana IPOilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan segala pencapaian selama semester I-2023, RedDoorz optimistis bisa mencapai Group BEP pada kuartal-IV 2023 dan meraih EBITDA positif pada 2024.

VP Operations & Multi-Brand RedDoorz Indonesia, Adil Mubarakan mengatakan, dalam tiga hingga empat tahun ke depan, pihaknya berencana menambah propertinya hingga 8 ribu unit.

“Rencana kami berikutnya adalah bisa go public di 2027 karena kami ingin menjadi perusahaan jaringan perhotelan terbesar di Asia Tenggara," ucap Adil dalam pernyataannya, dikutip Jumat (6/10/2023).

Baca Juga: 6 Hotel Indonesia yang Masuk dalam 100 Hotel Terbaik di Dunia 2023

2. Strategi pemulihan RedDoorz pascapandemik COVID-19

Bisnis Terus Tumbuh, RedDoorz Berencana IPORedDoorz, RedDoorz near Bojonegoro Train Station, Hotel di Bojonegoro

RedDoorz pun mampu mencatatkan pertumbuhan dari sisi penjualan kamar, yakni sebanyak lebih dari 3 kali lipat selama periode Agustus 2022-Agustus 2023.

Hal itu merupakan buah dari berbagai strategi pemulihan yang dijalankan RedDoorz pascapandemik COVID-19. Berbagai strategi tersebut di antaranya efisiensi biaya operasional hingga marketing dan optimalisasi penggunaan Artificial Intelligent (AI) untuk otomatisasi pelayanan.

"Hingga fokus mengembangkan bisnis pada core market, yaitu Indonesia dan Filipina meningkatkan loyalitas wisatawan domestik di setiap negara," kata Adil.

3. Fokus di wisatawan domestik

Bisnis Terus Tumbuh, RedDoorz Berencana IPOWisatawan domestik saat membeli souvenir di salah satu lapak UMKM milik warga Desa Sekapuk di Wisata Setigi. IDN Times/Ardiansyah Fajar

CEO RedDoorz, Amit Saberwal menyatakan perusahaannya lebih fokus menggarap wisatawan domestik pascapandemik COVID-19.

Hal itu dilakukan guna menghindari risiko jika terjadi pandemik seperti beberapa tahun lalu.

"Sebelum pademik, banyak hotel-hotel di Asia yang mengandalkan pergerakan turis China, namun setelah pandemik kita telah belajar untuk tidak lagi bergantung pada mereka," kata Saberwal.

Fokus RedDoorz tersebut sejalan dengan Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menurut Kemenparekraf, jumlah pergerakan wisatawan domestik di Indonesia sampai dengan pada pertengahan tahun 2023 sudah mencapai 433 juta orang dari target 1,2 miliar orang.

Baca Juga: Sasar Bisnis Sport Tourism, OYO Sediakan Akomodasi buat Klub Liga 3

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya