Erick Thohir Khawatir BUMN Punah gegara Kalah Bersaing

Erick takut jika BUMN gagal beradaptasi

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku khawatir dengan keberadaan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) yang saat ini mulai digunakan di berbagai sektor usaha.

Kekhawatiran Erick itu muncul dengan melihat tren yang ada saat ini. Banyak perbankan yang mulai bertransformasi digital dan juga pabrik-pabrik manufaktur yang perlahan mulai menggunakan teknologi AI untuk menggantikan peran tenaga kerja manusia.

Hal itu yang kemudian membuat Erick takut BUMN tidak bisa mengikuti perkembangan zaman yang begitu canggih saat ini.

"Ini yang saya khawatirkan secara pribadi ketika BUMN tidak siap bertransformasi sehingga BUMN punah karena kalah di persaingan," ungkap Erick dalam Konferensi Pers Kick Off Forum Human Capital Indonesia (FHCI) secara virtual, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: Erick Thohir Ingin Lebih Banyak Pemimpin Muda dan Perempuan di BUMN

1. Kekalahan BUMN dalam persaingan akan menjadi petaka buat Indonesia

Erick Thohir Khawatir BUMN Punah gegara Kalah BersaingLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebagai pimpinan tertinggi di BUMN, Erick tidak ingin perusahaan-perusahaan pelat merah mengalami kepunahan dan hilang dari persaingan dunia usaha. Pasalnya, jika itu terjadi maka akan membahayakan perekonomian Indonesia.

"Kalau BUMN yang mati, kalah di persaingan maka yang akan membahayakan, kenapa? karena sepertiga kekuatan ekonomi di Indonesia adalah BUMN dan public service yang dilakukan oleh BUMN ini dahsyat di masyarakat. Tidak hanya pelayanan, tetapi ketika terjadi bencana, terjadi harga yang tidak balance BUMN itu hadir," jelas Erick.

Baca Juga: Erick Thohir Terbitkan Aturan Penggunaan PMN di BUMN agar Transparan

2. Erick ungkapkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di BUMN

Erick Thohir Khawatir BUMN Punah gegara Kalah BersaingMenteri BUMN Erick Thohir memberikan keterang pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 22 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Oleh sebab itu, Erick menilai betapa pentingnya pengembangan kemampuan human capital alias sumber daya manusia (SDM) yang ada di BUMN.

Salah satunya adalah lewat bantuan FHCI yang merupakan wadah pengelola dan praktisi SDM di BUMN. Hal itu sejalan dengan upaya Erick untuk melakukan transformasi di tubuh BUMN, terutama sejak pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN.

"Kerja sama yang memang selama ini berjalan hampir 15 tahun dengan Forum Human Capital Indonesia ni justru kita tingkatkan dan kita sinergikan agar transformasi yang kita hadapi ini, apalagi dengan adanya pandemik tidak hanya perubahan pola pikir sehingga bisnis modelnya berubah, tetapi juga digitalisasi dan makin terbukanya persaingan secara global karena itu sangat penting," terang dia.

3. Pentingnya peran FHCI dalam peningkatan mutu SDM di BUMN

Erick Thohir Khawatir BUMN Punah gegara Kalah BersaingIDN Times/Arief Rahmat

Sementara FHCI mengaku siap untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global bagi perusahaan-perusahan BUMN. Program-program seperti magang bersertifikat dan perekrutan bersama juga bakal terus dilakukan FHCI untuk meningkatkan mutu SDM di BUMN.

"Kami juga akan terus menyempurnakan program-program terkait tantangan-tantangan yang kita hadapi ke depan antara lain terkait dengan peningkatan leadership di mana kami terus akan menyediakan sekaligus bekerja sama dengan Kementerian BUMN dalam program-program leadership baik untuk CEO maupun CEO muda maupun CFO dan juga Human Capital Director serta Risk Officer," jelas Ketua FHCI Alexandra Askandar.

Bukan hanya itu, wanita yang kerap disapa Sandra tersebut menyatakan bahwa FHCI juga siap untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepemimpinan kepada komisaris-komisaris BUMN yang tidak memiliki latar belakang korporasi.

"Kita tentu tahu bahwa banyak komisaris yang mungkin bukan berlatar belakang korporasi dan kami juga bekerja sama dengan kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN untuk menyediakan training untuk para komisaris yang baru bergabung ke perusahaan-perusahaan BUMN," katanya.

Baca Juga: 7 BUMN Ini Berkolaborasi untuk Tingkatkan Sektor Pariwisata

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya