Suku Bunga BI Naik ke 6 Persen, BCA Belum Akan Naikkan Bunga Kredit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja mengakui belum akan menaikkan bunga kredit sebagai respons atas kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR).
"Untuk suku bunga dasar kredit (SBDK) sendiri mengikuti perhitungan average karena kita punya CASA terbesar dan deposito yang biasanya kalau peningkatan BI rate diikuti dengan peningkatan dari deposito kalau dibutuhkan dana," ucap Jahja dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/10/2023).
1. SBDK bisa tidak berubah
SBDK sendiri menjadi ketentuan bank yang dipakai sebagai dasar penetapan bunga kredit kepada para nasabahnya.
Jahja pun menyampaikan, SBDK bisa saja tidak berubah dengan syarat batas nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) paling tinggi senilai Rp2 miliar.
"Sebelum ada perubahan-perubahan tadi, (batas simpanan) LPS belum berubah, kita menganggap suku bunga deposito masih cukup menarik maka saya pikir SBDK tidak dapat diubah. Jadi itu tergantung hasil perhitungan kita, ini kan hari ini kenaikannya (BI rate)," ujar Jahja.
Baca Juga: Dolar Ngamuk, BI Katrol Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
2. Pendanaan BCA selama kuartal-III 2023
Adapun di sisi pendanaan, CASA BCA naik 4,7 persen yoy mencapai Rp869,8 triliun atau berkontribusi hingga 80 persen dari total dana pihak ketiga (DPK).
Editor’s picks
Secara keseluruhan, total DPK BCA naik 6,2 persen yoy menjadi Rp1.089 triliun sehingga turut mendorong total aset BCA naik 7,2 persen yoy menjadi Rp1.381 triliun pada akhir September 2023.
Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten. Pada sembilan bulan pertama 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8 persen yoy mencapai 22 miliar transaksi.
Adapun kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, yakni sebesar 43,4 persen yoy. Sementara itu, jumlah rekening nasabah BCA mencapai 38,8 juta per September 2023 atau naik sebesar 17,1 persen yoy.
3. BI naikkan suku bunga jadi 6 persen
Sebelumnya diberitakan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan atau BI7DRRR ke level 6 persen atau naik 25 basis poin (bps).
Selain itu, RDG BI pada 18-19 Oktober 2023 juga memutuskan kenaikan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral menaikkan suku bunga acuan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global.
Kebijakan tersebut juga ditempuh sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation).
"Sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3 persen plus-minus 1 persen pada 2023 dan 2,5 persen plus-minus 1 persen pada 2024," katanya dalam konferensi pers, Kamis (19/10/2023).
Baca Juga: Respons Bos BCA Usai BI Naikkan Suku Bunga Jadi 6 Persen