Rupiah Dibuka Menguat di Tengah Sentimen Penyebaran Omicron

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), pada pembukaan perdagangan Selasa (28/12/2021).
Dikutip dari Bloomberg, kurs rupiah dibuka menguat 0,03 persen ke level Rp14.225 per dolar AS. Hingga pukul 10.30, rupiah kembali menguat ke level Rp14.223 per dolar AS.
1. Omicron masih mempengaruhi pergerakan rupiah

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan bahwa varian COVID-19 Omicron masih menjadi sentimen yang mempengaruhi pegerakan rupiah terhadap dolar AS pagi ini.
Di satu sisi, lanjut Ariston, ada kekhawatiran dari pasar terkait penularan Omicron yang tinggi sehingga memicu pasar menarik diri dari aset berisiko.
"Di sisi lain pasar juga mendapatkan riset bahwa Omicron tidak menyebabkan gejala berat pada penderita, yang mendorong pasar masuk ke aset berisiko," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (28/12/2021).
2. Rupiah berpotensi menguat di penutupan

Meski dibuka menguat, rupiah berpotensi melemah di penutupan. Namun demikian, mata uang Garuda juga bisa menutup perdagangan di zona hijau seharian.
"Melanjutkan tekanan dollar AS terhadap rupiah kemarin, hari ini rupiah masih berpotensi melemah ke kisaran Rp14.250, sementara potensi penguatan ke arah Rp14.200," kata Ariston.
3. Rupiah ditutup melemah di perdagangan awal pekan

Diberitakan sebelumnya, nilai tukar atau kurs rupiah gagal mempertahankan tren positifnya hari ini setelah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan atau Senin (27/12/2021).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah anjlok 32 poin atau 0,23 persen ke level Rp14.229 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat (24/12/2021), kurs rupiah menguat 37 poin ke level Rp14.196 per dolar AS.