Rupiah Ditutup Masih Lesu, Sentuh Rp16.872 per Dolar AS

- Rupiah melemah ke level Rp16.872,5 per dolar AS
- Won Korea dan Dolar Taiwan mengalami pelemahan, sementara Bath Thailand dan Ringgit Malaysia menguat
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih melanjutkan pelemahan hingga akhir perdagangan, Kamis (24/4/2024) sore. Mata uang Garuda ditutup melemah ke level Rp16.872,5 per dolar AS per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat melemah 1 poin atau 0,01 persen dibandingkan penutupan kemarin di level Rp16.873 per dolar AS.
1. Daftar mata uang yang alami pelemahan dan penguatan
Hanya sedikit mata uang yang mengalami pelemahan selain rupiah, yakni:
- Won Korea melemah 0,67 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,03 persen
Sementara mata uang yang mengalami penguatan:
- Bath Thailand menguat 0,16 persen
- Ringgit Malaysia menguat 0,32 persen
- Rupee India menguat 0,08 persen
- Peso Filipina menguat 0,01 persen
- Dolar Singapura menguat 0,27 persen
- Dolar Hongkong menguat 0,02 persen
- Yen Jepang menguat 0,56 persen.
2. Sentimen pasar mulai positif dibandingkan kemarin
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar terlihat lebih positif dibanding kemarin. Itu terlihat dari indeks saham Asia, termasuk IHSG, yang menguat dalam penutupan perdagangan pada Rabu (23/4).
Sentimen positif ini dipicu pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang mempertimbangkan menurunkan tarif barang dari China.
"Trump yang melunak membuka kemungkinan semua negosiasi terkait tarif berjalan lancar," ujar Ariston.
3. KSSK pastikan stabilitas sistem keuangan terjaga
Sementara itu, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal I-2025 masih terjaga, di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi KSSK ke-II 2025 yang sudah dilakukan KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Stabilistas sistem keuangan Indonesia pada triwulan I-2025 tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global," ujar Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (24/4).