Rupiah Menguat Pagi Ini, Dolar AS Tertekan Data Manufaktur

- Dolar AS tertekan data manufaktur
- Penguatan rupiah diprediksi terbatas
- Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (2/12/2025). Level pembukaan tercatat di Rp16.637 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan dolar AS berada di Rp16.631 atau melemah 32 poin atau 0,19 persen dibandingkan posisi penutupan sebelumnya di Rp16.675 per dolar AS.
1. Dolar AS tertekan data manufaktur
Pengamat pasar uang Lukman Leong menilai rupiah berpotensi melanjutkan penguatan terhadap dolar AS yang tengah berada dalam tekanan setelah data terbaru menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur AS yang lebih dalam dari perkiraan.
Kontraksi manufaktur menggambarkan penurunan aktivitas produksi industri. Kondisi tersebut mengindikasikan pelemahan ekonomi yang dapat mendorong Bank Sentral AS lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan suku bunga.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih dalam tekanan setelah data yang menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur AS yang lebih besar dari perkiraan," katanya.
2. Penguatan rupiah diprediksi terbatas
Meski demikian, Lukman menilai ruang penguatan rupiah kemungkinan terbatas. Dia merujuk pada data ekonomi Indonesia yang dirilis pada Senin lalu, yang menunjukkan moderasi inflasi serta angka perdagangan yang dianggap belum menggembirakan.
"Penguatan diperkirakan akan terbatas mengingat data ekonomi Indonesia yang lemah dirilis Senin yang menunjukkan moderasi pada inflasi dan angka perdagangan yang mengecewakan," ujar Lukman.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk pergerakan sepanjang hari ini, Lukman memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp16.600–Rp16.700 per dolar AS.
Sementara dalam 52 minggu terakhir, dolar diperdagangkan di kisaran Rp15.828 hingga Rp17.224. Sepanjang tahun berjalan, penguatan dolar terhadap rupiah tercatat 3,10 persen.
















