Segini Gaji Operator Alat Berat di Indonesia, Tertarik?

Bidang pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi, infrastruktur, tambang, hingga perkebunan memang selalu menggiurkan. Beberapa profesi yang berhubungan dengan sektor-sektor tersebut biasanya menawarkan gaji yang relatif besar, meski dengan risiko yang besar pula.
Termasuk pekerjaan sebagai operator alat berat yang banyak dipakai untuk industri infrastruktur hingga konstruksi. Contohnya ekskavator, bulldozer, loader, dump truck, grader, crane, hingga forklift.
Seorang operator alat berat wajib memiliki kemampuan dalam mengoperasikan alat-alat tersebut hingga menjalankan SOP dengan baik. Lantas, berapa gaji operator alat berat di Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Gaji operator alat berat di Indonesia

Melansir Indeed, rata-rata gaji operator alat berat di Indonesia adalah Rp5,6 juta per bulan, dengan rentang mulai dari Rp5 juta hingga Rp8,7 juta per bulan. Jumlah tersebut bisa lebih kecil ataupun lebih besar tergantung beberapa faktor seperti wilayah operasional, pengalaman kerja, dan posisi pekerjaan.
Operator alat berat yang bersertifikat dan berpengalaman juga bisa menerima gaji lebih besar, yakni sekitar Rp7 juta hingga Rp12 juta per bulan. Bahkan, besaran gajinya bisa lebih besar lagi jika bekerja di perusahaan tambang besar di luar Jawa, yaitu mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta termasuk tunjangan.
2. Faktor yang menentukan gaji operator alat berat

Ada beberapa faktor yang menentukan besaran gaji operator alat berat di Indonesia, yaitu:
1. Pengalaman kerja
Operator yang memiliki pengalaman kerja dan sertifikat mengoperasikan alat berat bisa lebih berpeluang untuk mendapatkan rate gaji yang lebih tinggi. Sebab perusahaan mungkin akan berani menggaji lebih mahal untuk mendapatkan SDM yang berkualitas.
2. Jenis alat berat
Besaran gaji operator alat berat juga ditentukan oleh jenis alat berat yang dioperasikannya. Sebab setiap alat berat mungkin membutuhkan cara pengoperasian yang berbeda-beda.
Mengoperasikan alat berat khusus yang kompleks dan mahal seperti crane biasanya lebih sulit, sehingga perusahaan akan memberikan rate gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat berat yang lebih sederhana seperti forklift.
3. Industri tempat bekerja
Industri tempat bekerja menjadi salah satu penentu tingkat gaji operator alat berat. Contohnya, operator alat berat di industri pertambangan atau konstruksi biasanya memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan operator di sektor yang lebih kecil seperti manufaktur.
4. Wilayah kerja
Selain industri tempat bekerja, lokasi perusahaan tempat bekerja juga berpengaruh pada jumlah gaji operator alat berat di Indonesia. Misalnya, perusahaan pertambangan di luar Jawa atau proyek besar di perkotaan biasanya menawarkan gaji yang lebih besar.
3. Risiko dan tantangan sebagai operator alat berat

Terlepas dari jumlah gaji yang cukup besar, ada beberapa risiko dan tantangan yang perlu dihadapi operator alat berat. Berikut di antaranya:
1. Keselamatan
Salah satu risiko menjadi operator alat berat yang paling utama adalah keselamatan. Operator alat berat dan pekerjaan-pekerjaan di sektor infrastruktur atau tambang memang memiliki risiko cedera yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk selalu mematuhi protokol keselamatan kerja.
2. Lingkungan kerja berat
Lingkungan kerja yang berat juga menjadi salah satu tantangan bekerja sebagai operator alat berat. Misalnya, di proyek konstruksi atau tambang, pekerja akan berhadapan dengan kondisi cuaca ekstrem, kebisingan, debu, dan kelelahan.
3. Persaingan tinggi
Operator alat berat termasuk salah satu pekerjaan dengan tingkat persaingan yang tinggi karena sudah banyak orang-orang yang memiliki kemampuan mengoperasikan alat-alat ini. Oleh sebab itu, operator perlu meningkatkan keahlian dan kualitas kerja jika ingin terus relevan dan memiliki peluang kerja yang baik.
Nah, itulah tadi penjelasan tentang gaji operator alat berat di Indonesia. Tertarik terjun ke dunia ini?