Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornya

Proses yang sangat penting dalam suatu kegiatan ekonomi

Produksi merupakan suatu proses yang paling penting dalam sebuah kegiatan ekonomi. Bahkan, proses menghasilkan barang atau jasa ini bisa membantu setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Proses produksi termasuk dalam semua kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa. Pengertian produksi sendiri bisa dipahami dalam artian sempit maupun luas. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: 3 Peran Rumah Tangga Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi

1. Pengertian produksi dalam arti sempit

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailustrasi proses produksi suatu produk (freepik.com/wayhomestudio)

Menurut buku Kewirausahaan (2021) oleh Ahmad Tohardi, produksi dalam arti sempit adalah sebagian kegiatan untuk menghasilkan barang jadi atau setengah jadi, bahan industri, serta suku cadang. Dalam arti sempit, produksi hanya merujuk pada kegiatan pengolahan input dalam suatu pabrik hingga menghasilkan output berupa barang atau produk.

Dikutip dari buku Faktor-faktor yang Memengaruhi Produksi Kelapa Sawit (2022) oleh Elisabeth Margareta, produksi adalah semua tingkah laku manusia, baik individu atau kelompok, untuk menghasilkan barang. Maka dari itu, produksi dalam arti sempit berkaitan dengan proses pengubahan barang agar memiliki nilai guna. 

Baca Juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri-Ciri, Tujuan, dan Manfaat

2. Pengertian produksi dalam arti luas

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailustrasi proses produksi suatu produk (freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Produksi dalam arti luas adalah kegiatan dalam bidang industri. Bahkan, produksi tidak hanya dipandang sebagai proses produksi barang, tetapi juga jasa. Sehingga, berkaitan dengan industri manufaktur, industri pengangkutan, hingga industri jaringan keuangan.

Produksi dalam arti luas adalah penambahan utility atau kegunaan maupun the creation of utility pada suatu produk. Dengan demikian, produksi dalam arti sempit hanya mencakup proses produksi barang, sementara produksi dalam artian luas juga mencakup jasa.

3. Fungsi produksi

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan FaktornyaIlustrasi proses produksi vaksin di Bio Farma. (Dok. Bio Farma)

Produksi memegang peranan penting dalam industri. Lalu, sebetulnya apa saja fungsi-fungsi dari produksi? Produksi memiliki 4 fungsi utama, yaitu fungsi perencanaan, pengolahan, pengendalian dan perawatan, serta jasa penunjang. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai fungsi-fungsi tersebut.

1. Perencanaan

Perencanaan dalam suatu produksi dapat diartikan sebagai pelaksanaan kegiatan produksi baik barang maupun jasa pada periode waktu tertentu yang disesuaikan dengan peramalan yang telah disusun. Penyusunan peramalan atau forecast ini dilakukan dengan sistem yang terorganisir, mulai dari sumber daya manusia, bahan baku, ketersediaan ruang pada gudang, alat, dan lain-lainnya. 

Fungsi perencanaan menjadi hal yang penting karena perencanaan akan mempengaruhi kualitas produk, biaya produk, waktu pengembangan produk, biaya pengembangan produk, kapabilitas pengembangan produk, dan kapabilitas pengembangan.

2. Pengolahaan

Fungsi kedua adalah fungsi pengolahan, yaitu dimana bahan mentah diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 

3. Pengendalian dan Perawatan

Fungsi pengendalian dan perawatan berfungsi untuk mengevaluasi serta mengawasi jalannya suatu proses produksi agar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. 

Penting untuk melakukan pengendalian dan perawatan dengan melakukan pembagian tugas antara perencana, pelaksana, dan pengawas agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan.

4. Jasa Penunjang

Fungsi jasa penunjang adalah fungsi untuk meningkatkan cara kerja produksi. Proses produksi terkadang dilakukan dengan lamban, gemuk, dan ribet. Tidak jarang juga terdapat metode yang lebih efektif dan efisien dan jasa penunjang dapat berguna untuk itu. 

4. Tujuan produksi

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailustrasi proses produksi (Pixabay/jarmoluk)

Proses produksi sebagai sesuatu yang penting tentu memiliki beberapa tujuan. Berikut ini adalah tujuan-tujuan produksi.

1. Memenuhi kebutuhan konsumen

Setiap masyarakat memiliki kebutuhannya masing-masing yang perlu dipenuhi. Produksi atau proses mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dapat memenuhi kebutuhan yang ada dalam masyarakat, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. 

Beberapa barang yang melalui proses produksi diantaranya adalah pakaian, makanan, minuman, tempat tinggal, dan lain-lain. Produsen memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara menciptakan nilai gua atau menambahkan nilai guna.

2. Memperoleh keuntungan

Dari sisi seorang produsen, memproduksi suatu barang dapat meningkatkan pendapatan atau memperoleh keuntungan. Produsen dapat mengambil selisih dari harga jual dan biaya produksi. 

Seperti yang telah diketahui juga, bahan mentah cenderung dihargai dengan murah, tapi jika bahan murah tersebut diolah atau diproduksi dengan baik, maka akan dihasilkan suatu barang setengah jadi atau barang jadi yang akan dihargai sedikit lebih mahal dibandingkan bahan mentah.

3. Menghasilkan barang setengah jadi

Barang setengah jadi yang diproduksi tentunya perlu dilakukan olahan lebih lanjut sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat sehingga mempunyai nilai fungsi.

4. Menjadi stimulan tumbuhnya usaha produksi lain

Ternyata, adanya produksi dapat memicu munculnya usaha produk lain yang masih berkaitan. Sebagai contoh, institusi pendidikan tinggi sebagai suatu produsen jasa pendidikan akan memunculkan usaha-usaha seperti warung makan dan jajanan, pasar tradisional, angkutan, usaha kos-kosan, dan lainnya.

5. Mengurangi angka pengangguran

Dalam melakukan suatu proses produksi, tentu produksi itu tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan seorang pekerja atau karyawan untuk membantu jalannya produksi. Hal ini dapat menurunkan angka pengangguran karena tenaga kerja yang tersedia di sekitar tempat produksi akan terserap.

6. Meningkatkan penghasilan masyarakat dan negara

Setelah terjadi perekrutan pekerja atau karyawan, pengangguran tentunya akan berkurang. Namun, selain itu, karyawan yang telah mendapatkan pekerjaan tersebut akan meningkat kesejahteraannya. Semakin banyak masyarakat yang sejahtera, maka semakin banyak juga masyarakat yang akan membelanjakannya uangnya untuk mengkonsumsi makanan dan minuman, berwisata, dan membayar pajak. Hal ini akan menyebabkan ekonomi negara mengalami pergerakan sehingga pendapatan negara bisa naik.

7. Menjadikan produksi Indonesia dapat dikenal di tingkat internasional

Suatu kegiatan produksi sebetulnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal atau domestik saja. Sering kali pasar di luar negeri juga membutuhkan produk-produk yang dihasilkan oleh produsen Indonesia. 

Baca Juga: Hati-Hati, Bikin Produk Baru Tak Bisa Sembarangan Comot Merek Terkenal

5. Jenis-jenis produksi

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailustrasi produksi mobil (Unsplash.com/Lenny Kuhne)

Produksi memiliki jenis-jenisnya masing-masing. Terdapat jenis-jenis produksi yang dapat dilihat berdasarkan produk yang dihasilkannya dan terdapat jenis-jenis produksi yang dilihat berdasarkan jangka waktu dan prosesnya. Akan dibahas satu persatu mengenai jenis-jenis produksi di bawah ini. Yuk, kita simak bersama-sama.

Jenis-jenis produksi berdasarkan produk yang dihasilkan

1. Produksi ekstraktif

Produksi ekstraktif adalah produksi yang mengeksplorasi sumber daya alam tanpa mengubah sifat dan bentuk apapun. Hasil ekstraksi ini nantinya akan diberikan kepada perusahaan lain untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut, sehingga dapat menjadi barang baru yang memiliki nilai guna lebih tinggi. Contoh dari produksi ekstraktif adalah penambangan bahan tambang, penangkapan ikan di laut, serta pengeboran minyak bumi.

2. Produksi Agraris

Dapat diketahui dari namanya, agraris, maka produksi agraris adalah produksi yang mengolah alam dan memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan sumber daya alam yang dapat berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Produksi agraris tidak terbatas hanya pertanian saja, tapi dapat juga peternakan. Contohnya adalah seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, telur, jagung, dan masih banyak lagi.

3. Produksi Industri

Jenis produksi ini akan mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi. Produksi industri akan menciptakan atau meningkatkan nilai guna, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Contoh dari produksi industri diantaranya adalah pakaian, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, pakan ternak, obat, alat kesehatan, makanan serta minuman, alat elektronik, dan lain-lain.

4. Produksi Perdagangan

Produksi ini bergerak lebih terfokus pada bagaimana menghubungkan antara produsen dengan konsumennya agar barang yang diproduksi oleh produsen dapat beredar di pasaran. Penyaluran barang dari sang produsen ke konsumen ini terdiri atas tiga jenis, yaitu langsung dari produsen ke konsumen, semi langsung dimana konsumen membeli barang ke pedagang eceran, dan penyaluran barang tidak langsung dengan urutan produsen-pedagang grosir atau agen-distributor-pedagang eceran-konsumen.

5. Produksi Jasa

Berbeda dari jenis-jenis produksi sebelumnya, produksi jasa akan menghasilkan produk, tapi bukan berupa barang. Produksi jasa mengharuskan pekerjanya memiliki keahlian tertentu karena hasil dari produksi ini adalah berwujud tidak konkret, tidak kasat mata, dan tidak dapat dipegang. Namun, produksi jasa dapat dirasakan manfaatnya. Contohnya adalah jasa keuangan, jasa konseling, ojek online, dan lain-lain.

Jenis-jenis produksi berdasarkan jangka waktu dan prosesnya

1. Produksi berjangka pendek

Sesuai dengan namanya yang merupakan produksi berjangka pendek, produksi ini berlangsung dengan cepat dan dapat dinikmati oleh konsumen dengan cepat juga. Jenis produksi ini adalah jenis produksi yang pertama kali muncul di Indonesia. Beberapa contoh dari produksi berjangka pendek adalah jajanan pasar, nasi pecel, sate, dan lain-lain.

2. Produksi berjangka panjang

Jenis produksi ini memerlukan waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan produksi berjangka pendek. Selain itu, produksi jenis ini juga tidak sesederhana produksi berjangka pendek. Contohnya seperti budidaya ikan lele, pembangunan rumah, dan budidaya lobster. 

3. Produksi berkelanjutan

Produksi jenis ini menghasilkan produk yang memerlukan proses serta waktu yang berkelanjutan atau kontinu. Dalam prosesnya, perlu juga dilakukan penggabungan dari bahan lain agar proses produksi dapat rampung, contohnya adalah pembuatan gula, karet, mie kering,dan lain-lain.

4. Produksi berselingan

Pada jenis produksi berselang ini digunakan beberapa bahan baku yang kemudian akan digabungkan hingga dapat menghasilkan barang baru. Contohnya adalah sepeda motor, pesawat terbang, mesin, dan lain-lain.

 

6. Tahapan produksi

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailustrasi riset tim tahapan produksi ( Pexels.com/Fox )

Setelah mengetahui berbagai jenis produksi yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, terdapat juga tahapan produksi yang tentunya tidak bisa dilewati ketika kamu hendak melakukan sebuah proses produksi, khususnya produksi barang. Berikut ini adalah tahapan produksi.

  1. Konsep produk
  2. Riset
  3. Pembuatan dan pengembangan desain produk
  4. Fiksasi desain
  5. Pembuatan prototype
  6. Uji dan validasi prototype
  7. Produksi massal
  8. Perakitan
  9. Feedback dan pengujian
  10. Pengembangan produk
  11. Produk akhir

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornyailutrasi sumber daya manusia (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebuah produksi tentu akan dipengaruhi oleh beberapa hal yang nantinya akan menentukan kualitas beserta kuantitasnya. Kamu perlu mengetahui mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi produksi.

1. Sumber Daya Alam (SDA)

Tentu diperlukan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang terdapat di alam. Sumber daya alam menjadi salah satu faktor penting karena ketersediaan sumber daya alam akan mempengaruhi jalannya proses produksi. Jika sumber daya alam tidak ada, maka tidak dapat dilakukan proses produksi. Selain itu, jika sumber daya alam ketersediaannya terbatas, maka biaya produksi akan naik sehingga akan mempengaruhi harga jual barang juga.

Sebagai contoh, pabrik pengolahan kayu akan berlokasi dekat dengan hutan. Sedangkan contoh dari sumber daya alam itu sendiri adalah air, udara, tumbuhan, hewan, tambang, minyak bumi, dan gas bumi.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Jika sudah mempunyai sumber daya alam, tapi tidak ada sumber daya manusia, maka produksi tidak akan bisa berjalan. Namun, produksi juga tidak akan berjalan jika terdapat sumber daya manusia yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya. Maka, diperlukan sumber daya manusia yang dilengkapi dengan kemampuan agar dapat dimanfaatkan dengan optimal dan membuat produksi dapat berjalan. 

Sumber daya manusia juga terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mempunyai pendidikan formal dan resmi dalam melakukan pekerjaannya seperti dokter, perawat, apoteker. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang mempunyai keterampilan tertentu untuk melakukan pekerjaannya seperti penjahit, supir, dan chef. Sedangkan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang selama melakukan pekerjaannya tidak harus melalui pendidikan formal dan tidak harus mempunyai keterampilan tertentu seperti asisten rumah tangga dan petugas kebersihan.

3. Sumber Daya Modal

Modal menjadi salah satu hal yang perlu dimiliki oleh produsenkarena tanpa adanya modal, produksi juga tidak akan berjalan. Modal pun tidak selalu dalam bentuk uang, tapi dapat juga berupa gedung, surat berharga hak paten, keterampilan, kendaraan, mesin, serta bangunan.

4. Keahlian

Beberapa keahlian yang diperlukan perusahaan agar produksi dapat berjalan dengan lancar adalah keahlian perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuating), dan pengawasan (controlling). 

 

Itu tadi merupakan pengertian proses produksi dalam arti sempit dan luas serta fungsi, tujuan, jenis-jenis, tahapan, dan faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam produksi. Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasanmu tentang aktivitas produksi dalam suatu pabrik, ya!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Anata Siregar
  • Seo Intern IDN Times
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya