Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Singapura Bangun Kawasan Hijau Rp160 T di Bintan dan Karimun

ilustrasi kawasan industri untuk mendukung hilirisasi SDA (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi kawasan industri untuk mendukung hilirisasi SDA (pexels.com/Tom Fisk)
Intinya sih...
  • Kawasan industri hijau di Kepri gunakan energi bersih dan teknologi CCS
  • Investasi kawasan industri hijau di Bintan dan Karimun capai 10 miliar dolar AS

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Singapura resmi menyepakati pembangunan Kawasan Industri Hijau terintegrasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai bagian dari kerja sama strategis antarnegara.

Kesepakatan tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Zona Industri Berkelanjutan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng. Seremoni disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong di Singapura pada Senin (16/6/2025).

"Sesuai arahan presiden untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan (win-win), kami telah meminta pemerintah Singapura untuk mempertimbangkan secara serius pembangunan kawasan industri yang bertujuan untuk hilirisasi berbasis energi baru terbarukan," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (17/6/2025).

1. Kawasan industri hijau di Kepri gunakan energi bersih dan teknologi CCS

kawasan industri
ilustrasi kawasan industri (unsplash.com/Ehud Neuhaus)

Pemerintah merancang kawasan industri tersebut dengan ekosistem menyeluruh yang mengandalkan pasokan energi dari perdagangan listrik lintas batas berbasis energi bersih. Selain itu, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS) juga akan diterapkan melalui MoU terpisah guna menjaga emisi tetap rendah.

Bahlil menjelaskan, kesepakatan itu membuka peluang ekspansi pasar bagi energi surya dan panas bumi dalam negeri. Di sisi lain, teknologi CCS dinilai relevan bagi sektor industri yang menghadapi kesulitan dalam proses dekarbonisasi.

Menurutnya, pemerintah mengharapkan proyek di Kepri itu menjadi percontohan pembangunan ekonomi rendah karbon, yang tidak hanya menciptakan ribuan lapangan kerja baru, tetapi juga mendorong transfer teknologi tinggi.

"Nilai tambah yang kita akan bangun adalah solar panel itu industrinya nanti di Indonesia. Bahkan untuk kabel Itu juga akan dibangun di Indonesia," sebut Bahlil.

2. Investasi kawasan industri hijau di Bintan dan Karimun capai 10 miliar dolar AS

ilustrasi dolar (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi dolar (pexels.com/Pixabay)

Bahlil mengatakan, optimisme proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana karena telah melalui tahap persiapan yang matang. Kawasan industri akan dibangun di Karimun dan Bintan agar lokasinya berdekatan dengan Singapura.

Total investasi di luar itu saja sudah sekitar 10 miliar dolar AS atau setara Rp160 triliun (kurs Rp16 ribu).

"Dan yang terpenting, calon-calon investornya pun sudah ada," ujar Bahlil.

Pengukuhan kerja sama itu disebut menjadi puncak dari rangkaian diskusi teknis antara kedua negara, sekaligus bagian dari pertemuan bilateral tingkat tinggi Leaders’ Retreat yang menekankan komitmen Indonesia dalam mendorong realisasi investasi energi hijau.

3. Tiga MoU energi hijau Indonesia-Singapura disepakati sebelumnya

IMG-20250613-WA0020.jpg
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi, Sains & Teknologi di Kementerian Perdagangan dan Industri Tan See Leng menandatangani tiga memorandum of understanding (MoU) terkait Ekspor Listrik Indonesia ke Singapura. (IDN Times/Triyan).

Sebelumnya, kedua negara telah menandatangani tiga nota kesepahaman terkait pengembangan energi ramah lingkungan. Penandatanganan dilakukan pada Jumat (13/6) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, oleh kedua menteri.

Tiga dokumen tersebut meliputi MoU Zona Industri Berkelanjutan (Sustainable Industrial Zone/SIZ); MoU Interkoneksi dan Perdagangan Listrik Lintas Batas, Teknologi Energi Terbarukan dan Rendah Karbon, serta Efisiensi dan Konservasi Energi; serta MoU Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Lintas Batas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us