Asal Muasal Sri Mulyani Dirumorkan Mundur Menurut Ekonom

- Sri Mulyani dianggap arogan dan blunder ucapan terhadap guru dan dosen.
- Sri Mulyani seharusnya tidak melulu menuruti ambisi Prabowo dalam kebijakan fiskal.
- Menko Airlangga belum mendengar kabar pengunduran diri Sri Mulyani dan akan melihat situasi yang berkembang terkait isu tersebut.
Jakarta, IDN Times - Kabar mundurnya Sri Mulyani dari jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menyeruak usai rumah pribadinya di Bintaro, Tangerang Selatan dijarah oleh orang tak dikenal pada Minggu (31/8/2025) dinihari.
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira pun menanggapi isu tersebut dengan menyatakan dua hal penyebab utama yang membuat Sri Mulyani pantas mundur.
"Iya tepat harus mundur karena tidak bisa rem ambisi Prabowo ketika ruang fiskal sempit," kata Bhima kepada IDN Times, Minggu (31/8/2025).
1. Sri Mulyani dianggap arogan

Selain itu, Bhima juga turut menyebutkan blunder ucapan Sri Mulyani terhadap guru dan dosen sebagai alasan yang tepat untuk dia mundur dari jabatan sebagai Bendaraha Negara.
"SMI (Sri Mulyani Indrawati) juga arogan," kata dia.
2. Sri Mulyani sebagai Menkeu mestinya tak melulu menuruti Prabowo

Terkait alasan pertama, Bhima menilai Sri Mulyani sebagai sosok Menkeu selalu mengiyakan ambisi Presiden Prabowo terutama dari sisi kebijakan fiskal. Padahal semestinya Sri Mulyani menjadi sosok yang bisa menahan keinginan-keinginan Prabowo.
"Sri Mulyani harusnya jadi rem, jangan semua napsu (Prabowo) dituruti," kata Bhima.
3. Respons Menko Airlangga soal isu mundurnya Sri Mulyani

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto juga merespons isu yang beredar terkait kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Dia mengatakan belum mendengarnya.
"Belum saya dengar ya," kata Airlangga kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025).
Airlangga menyampaikan dirinya akan melihat terlebih dahulu situasi yang berkembang terkait isu tersebut, termasuk soal bagaimana pemerintah menjaga agar kondisi ekonomi tetap terkendali.
"Nanti saya lihat dulu situasi ya," ujar mantan Menteri Perindustrian (Menperin) itu.
#salingjagasesamawarga