4 Sumber Kekayaan Edi Darmawan, Ayah Mirna Kopi Sianida

19 Agu 2024, 12:35 WIB

Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (YouTube.com/Netflix Indonesia)

Jessica Kumala Wongso secara resmi keluar dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Minggu (18/8/2024). Setelah berada di balik jeruji besi selama 8 tahun lamanya, Jessica dinyatakan bebas bersyarat atas kasus kopi sianida yang melibatkan mendiang Mirna Salihin.

Pada September 2023 lalu, kasus racun kopi sianida sempat kembali mencuat ke permukaan setelah Netflix merilis film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Film ini menyajikan sudut pandang baru dan beberapa pecahan kasus yang sebelumnya tak disorot.

Bahkan, sumber kekayaan Edi Darmawan, yang merupakan ayah mendiang Mirna Salihin tidak luput dari perhatian publik. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa sumber kekayaan Edi Darmawan Salihin.

1. Perusahaan ekspedisi di Jakarta Pusat

Edi ayah Mirna Salihin di siniar Karni Ilyas Club (youtube.com/KarniIlyasClubYT)

Sumber kekayaan Edi Darmawan Salihin yang pertama adalah kepemilikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Ia diketahui sempat menjadi bos dari PT Fajar Indah Cakra Cemerlang. Perusahaannya ini berlokasi di Jakarta Pusat.

Namun, berdasarkan wawancaranya dengan Karni Ilyas yang tayang di kanal YouTube Karni Ilyas Club pada 7 Oktober 2023 lalu, ia menyebut bahwa perusahaannya kini sudah tutup.

2. Perusahaan garmen di Cengkareng

Edi Darmawan Salihin, ayah mendiang Wayan Mirna Salihin yang meninggal pada kasus kopi sianida tahun 2016 (youtube.com/Karni Ilyas Club)

Kekayaan Edi Darmawan Salihin juga bersumber dari perusahaan garmen miliknya yang berlokasi di Cengkareng. Bahkan, diketahui kalau Edi Darmawan memercayakan perusahaannya itu untuk dikelola mendiang Mirna Salihin semasa hidup. Namun, sejak sepeninggal anaknya, tentu perusahaan tersebut harus diambil alih olehnya sendiri.

3. Penyuplai senjata TNI AD

Edi ayah Mirna Salihin di dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso (dok. Netflix)

Pada wawancaranya bersama Karni Ilyas, Edi Darmawan mengatakan kalau ia dahulu memang merupakan bos perusahaan jasa ekspedisi, yaitu PT Fajar Indah Cakra Cemerlang. Namun, ia mengaku saat ini perusahaan tersebut sudah tutup.

Selain itu, Edi juga menyebut kalau ia pernah bekerja untuk menyuplai kebutuhan persenjataan ke Badan Pembekalan Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat atau Babek TNI AD. Namun, lagi-lagi pekerjaan tersebut sudah tidak ia lakukan karena bangkrut.

4. Petani cabai dan pengekspor singkong

Edi Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia pada kasus kopi sianida tahun 2016 (youtube.com/Karni Ilyas Club)

Dalam wawancara yang sama, Edi mengatakan saat ini ia sudah pensiun sebagai pemilik perusahaan jasa ekspedisi maupun penyuplai logistik TNI AD. Edi menyebut bahwa dirinya kini menjadi petani cabai di daerah Pamijahan, Bogor untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Selain itu, Edi juga membantu ekspor singkong yang dikumpulkan dari para petani di Sumatra. Ia memanfaatkan tanah miliknya yang ada di Bitung.

Itulah tadi beberapa sumber kekayaan Edi Darmawan Salihin, ayah Mirna Salihin yang disorot publik usai kasus ini mencuat kembali.