Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surplus Neraca Dagang Februari 2024 Turun 56 Persen!

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Widyasanti. (dok. YouTube BPS)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 867 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Februari 2024.

Surplus neraca dagang berasal dari nilai ekspor sebesar 19,31 miliar dolar AS pada Februari 2024, lebih tinggi dibandingkan nilai impornya 18,4 miliar dolar AS.

Akan tetapi, Plt Kepala BPS, Amalia Widyasanti mengatakan, surplus neraca dagang pada Februari 2024 turun 1,13 miliar dolar AS, setara 56,3 persen dibandingkan Januari 2024 (month-to-month/mtm) yang surplus sebesar 1,99 miliar dolar AS.

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 46 berturut-turut sejak Mei 2020,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/3/2024).

1. Surplus neraca dagang anjlok 83 persen dibandingkan tahun lalu

Ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara tahunan (year on year/yoy) atau dibandingkan Februari 2023, surplus neraca perdagangan Februari 2024 turun hingga 83,9 persen. Pada Februari 2023, surplus neraca dagang  Indonesia masih di angka 5,4 miliar.

“Yang menjadi catatan adalah surplus Februari 2024 relatif lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, dan bulan yang sama pada tahun lalu,” kata Amalia.

2. Neraca dagang migas defisit 1,76 miliar dolar AS

Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Amalia mengatakan, surplus neraca perdagangan Februari 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas, yakni sebesar 2,63 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang utama surplus adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72).

“Surplus neraca perdagangan nonmigas Februari 2024 lebih rendah dibandingkan bulan lalu dan Februari tahun sebelumnya,” ucap dia.

Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,76 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang defisit tentunya berasal dari hasil minyak maupun minyak mentah.

“Defisit neraca perdagangan migas Februari 2024 lebih rendah daripada bulan sebelumnya maupun dibandingkan bulan yang sama pada 2023,” tutur Amalia.

3. Neraca dagang Indonesia masih keok dengan China

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

BPS juga mencatat neraca perdagangan Indonesia juga surplus dengan sejumlah negara, terutama dengan AS yang surplus 1,44 miliar dolar AS, India dengan surplus 1,15 miliar dolar AS, dan Filipina 627,8 juta dolar AS.

Namun, neraca perdagangan Indonesia masih defisit terhadap China sebesar 1,86 miliar dolar AS, dengan Thailand sebesar 549,6 juta dolar AS, dan Singapura sebesar 317,1 juta dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us