Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tandai Tahun Ketiga PoR, OKX Catat Aset Kripto Global Rp592 Triliun

ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Capaian aset pengguna Oktober tandai tiga tahun pelaksaan program PoR
  • OKX catat cadangan 22 aset kripto lebih dari 100 persen
  • Kolaborasi strategis dengan Standard Chartered ke kawasan European Economic Area
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Salah satu bursa kripto (crypto exchange) terbesar di dunia, OKX mengumumkan data jumlah aset pengguna kripto per Oktober 2025 mencapai 35,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Aset tersebut disimpan sebagai dana pengguna yang berasal dari bitcoin (BTC), ethereum (ETH), USDT, hingga USDC dan aset lainnya dengan peningkatan 75 persen dibandingkan Oktober 2024 atau secara year on year (yoy).

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS per Rabu (5/11/2025) ada di level Rp16.729. Maka jika dirupiahkan, OKX menyimpan dana pengguna kripto hingga Rp592 triliun lebih.

1. Capaian aset pengguna Oktober tandai tiga tahun pelaksaan program PoR

Ilustrasi USD Coin. Shutterstock/Gorev Evgenii.
Ilustrasi USD Coin. Shutterstock/Gorev Evgenii.

Adapun data tersebut dirilis dalam laporan Proof of Reserves (PoR) ke-36 yang baru saja dirilis dan diaudit secara independen oleh Hacken.

Hal tersebut sekaligus menandai tiga tahun pelaksanaan program PoR, sebuah inisiatif yang menegaskan komitmen terhadap transparansi, keamanan, dan kepercayaan institusional dalam industri aset digital.

2. OKX catat cadangan 22 aset kripto lebih dari 100 persen

Ilustrasi Ethereum (freepik.com)
Ilustrasi Ethereum (freepik.com)

Dengan teknologi kriptografis, pengguna OKX dapat mengetahui bahwa aset mereka tersimpan dengan rasio 1:1 dan dapat ditarik kapanpun diperlukan.

Dalam laporan PoR terbaru itu, OKX juga mencatat cadangan lebih dari 100 persen untuk 22 aset utama, termasuk Bitcoin (105 persen), Ethereum (102 persen), Tether USDT (106 persen), dan USD Coin (100 persen).

Sejalan dengan itu, penggunaan teknologi Zero-Knowledge (ZK) verification meningkat hingga 386 persen, mengindikasikan semakin banyak pengguna yang memanfaatkan fitur verifikasi mandiri untuk memeriksa kepemilikan aset mereka secara transparan di blockchain. OKX juga menerapkan teknologi zk-STARKs untuk verifikasi on-chain yang menjaga privasi pengguna tanpa perlu mengorbankan akurasi data.

Selain itu, langkah efisiensi pun dilakukan dengan memangkas ukuran file bukti cadangan dari 2,55 GB menjadi hanya 598 KB, sekaligus membuka repositori GitHub untuk publik agar siapapun dapat memverifikasi data PoR secara langsung.

Sementara dalam hal keamanan, OKX telah menerapkan standar internasional ISO/IEC 27001:2022 untuk manajemen keamanan informasi dan CSA STAR Level 1 untuk keamanan sistem berbasis cloud.

3. Kolaborasi strategis

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong
Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Kolaborasi juga tidak ketinggalan dilakukan oleh OKX melalui perluasan kerja sama dengan Standard Chartered ke kawasan European Economic Area.

Kemitraan ini memungkinkan klien institusional untuk berdagang aset digital di OKX sambil memastikan dana mereka disimpan dengan aman di bank Global Systemically Important Bank (G-SIB).

Langkah ini memperkuat integrasi antara keuangan tradisional dan aset digital, serta menegaskan kepercayaan regulator dan lembaga keuangan global terhadap model transparansi OKX.

Kemudian guna menjaga keamanan dana pengguna, OKX menjalankan audit bulanan secara rutin dan telah memenuhi standar SOC Type 2 compliance. OKX juga memperkuat sistemnya dengan dana asuransi bernilai miliaran dolar, sistem pemantauan blockchain berbasis kecerdasan buatan (SkyNet) untuk deteksi ancaman dini, dan kontrol akses serta enkripsi tingkat tinggi.

"Selama tiga tahun terakhir, kami telah membuktikan bahwa transparansi bukan hanya janji, tapi bisa dibuktikan secara on-chain, diverifikasi publik, dan diaudit independen setiap bulan. Dengan cadangan 100 persen+ di seluruh aset utama, kami memastikan setiap pengguna dapat ‘melihat’ dan ‘memverifikasi’ keamanannya sendiri," kata Juru Bicara OKX, dikutip Rabu (5/11/2025).

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

18 Proyek Hilirisasi Dikebut, Danantara Pastikan Tak Ada Masalah Duit

06 Nov 2025, 20:16 WIBBusiness