Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Target Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen, Ekonom: Harusnya Bisa 7 Persen

(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat
(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Direktur Riset Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebesar 4,5 hingga 5,5 persen sangat konservatif.

"Sebenarnya saya berharap pemerintah lebih progresif. Kita punya potensi tumbuh Lebih tinggi. Asalkan penanggulangan wabah bisa lebih baik," katanya kepada IDN Times, Jumat (21/8/2020).

1. Seharusnya target pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa lebih tinggi

Ilustrasi pertumbuhan PAD (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan PAD (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menilai, pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 seharusnya bisa dipatok lebih tinggi yakni di kisaran 6-7 persen. Hanya saja, kata dia, program dan anggarannya harus lebih besar.

"Jika anggaran diperlebar maka defisit APBN akan melebar, tapi itu bukan masalah. Asal penanggulangan wabah bisa lebih baik," tegasnya.

2. Pemerintah harus memanfaatkan ruang fiskal

ilustrasi ekonomi (IDN Times)
ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Lebih lanjut, Pitter mengatakan pemerintah seharusnya bisa memanfaatkan ruang fiskal lebih lebar yang diberikan oleh Perppu dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi. Seperti yang diketahui, DPR menyetujui Peraturan Pengganti UU (Perppu) Nomor 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan COVID-19menjadi Undang-Undang (UU).

Dalam Perppu itu, defisit anggaran diperbolehkan di atas 3 persen terhadap PDB selama tiga tahun, yakni pada 2020, 2021, dan 2022. Oleh karena itu, pemerintah dapat lebih leluasa menggunakan ruang fiskal.

3. Target defisit anggaran 2021 yang diumumkan Jokowi 5,5 persen dari PDB

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya diberitakan, dalam RAPBN 2021 pemerintah menargetkan defisit anggaran menjadi 5,5 persen dari PDB atau sebesar Rp 971,2 triliun. Defisit ini lebih rendah dibandingkan tahun 2020 yang ditargetkan sekitar 6,34 persen dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Auriga Agustina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us