Jakarta, IDN Times - Jumlah penumpang LRT Jabodebek mengalami penurunan saat berlaku tarif baru, yakni maksimal Rp20 ribu per 1 Oktober 2023.
Dari data LRT, jumlah penumpang di pekan pertama berlakunya tarif baru sebanyak 242.767 penumpang. Angka tersebut turun 34,4 persen dibandingkan periode 16-22 September 2022, atau dua pekan sebelum periode diskon tarif flat berakhir.
Adapun jumlah penumpang di tanggal 2 Oktober 2023, atau hari kerja pertama saat tarif baru berlaku hanya 37.458 penumpang.
Angka tersebut turun 27,4 persen dibandingkan jumlah penumpang pada Senin, 25 September, atau sepekan sebelumnya saat masih berlaku diskon tarif flat Rp5 ribu. Jumlah penumpang LRT Jabodebek saat itu masih mencapai 51.617 orang.
Manager PR LRT Jabodebe, Koeswardojo mengakui adanya penurunan jumlah penumpang usai tarif baru berlaku. Dia mengatakan, sebagian besar penumpang LRT Jabodebek memang memanfaatkan diskon tarif flat.
"Dari data yang ada di hari kerja Senin hingga Kamis, rata-rata penumpang diangka 37-38 ribuan. Sementara pada hari libur jumlah penumpang di angka 27-28 ribu. Ini menunjukkan bahwa benar masyarakat memanfaatkan tarif flat Rp5 ribu saat itu untuk berwisata dan ingin merasakan sensasi kereta tanpa masinis," kata Koeswardojo kepada IDN Times, Selasa (10/10/2023).
LRT Jabodebek sendiri menargetkan jumlah penumpang bisa mencapai 50 ribu orang per hari di tahap awal beroperasi ini. Koeswardojo mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait keberadaan LRT Jabodebek untuk meningkatkan jumlah penumpang.
"Tentunya peningkatan jumlah penumpang akan berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang lebih nyaman. Saat ini kami juga masih terus mensosialisasikan terkait keberadaan layanan LRT Jabodebek dan tentunya juga terus berupaya memberikan pelayanan terbaik," ucap Koeswardojo.