Menhub: Pemerintah Akan Undang Maskapai Asing Demi Semangat Kompetisi

Agar menggenjot persaingan industri maskapai Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa rencana pemerintah mengundang maskapai asing ialah untuk meningkatkan persaingan sehat antarmaskapai di Indonesia.

Saat ini, menurutnya, Air Asia sebagai maskapai dari Malaysia memang sudah berjalan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah akan mengundang maskapai asing lain guna meningkatkan persaingan di industri penerbangan.

Baca Juga: Akan Ajak Maskapai Asing Ekspansi di RI, Presiden Jokowi Didukung PHRI

1. Budi berpesan jangan hanya lihat dari 'asing'-nya

Menhub: Pemerintah Akan Undang Maskapai Asing Demi Semangat KompetisiIDN Times/Toni Kamajaya

Budi menjelaskan, adanya undangan untuk maskapai asing guna menggenjot kompetisi bagi maskapai penerbangan di Indonesia. Dia meminta, hal tersebut jangan dilihat dari sisi 'asing' nya saja.

"Jadi spiritnya bukan asing, tapi kompetisi. Air Asia pertama, mungkin bisa jalan," kata Budi di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/6).

2. Pemerintah akan menambah beberapa maskapai asing

Menhub: Pemerintah Akan Undang Maskapai Asing Demi Semangat KompetisiIDN Times/Auriga Agustina

Budi pun mengungkapkan, saat ini sudah ada sejumlah maskapai asing yang masuk ke Indonesia. Selain Air Asia, ada Scoot dan beberapa maskapai lagi.

"Air asia sudah tinggal menambah saja.  Yang ada apa itu, Scoot sama siapa ada tiga itu yang baru," ungkap Budi.

3. Menhub tak jelaskan apakah kebijakan soal maskapai asing akan pengaruhi harga tiket atau tidak

Menhub: Pemerintah Akan Undang Maskapai Asing Demi Semangat KompetisiIDN Times/Axel Jo Harianja

Persaingan di industri maskapai penerbangan domestik saat ini didominasi oleh dua maskapai besar saja, yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Banyak pihak menduga kebijakan membuka kesempatan bagi maskapai asing dalam rangka menghapus dominasi dengan tujuan menurunkan harga tiket pesawat maskapai Indonesia.

Mengomentari analisis tersebut, Budi enggan menjawab lebih jauh. "(Harga) tiket itu bukan urusan saya. Jadi urusan dari airplane-nya. Saya urusannya (tarif batas) atas dan bawah," terang dia.

Baca Juga: Soal Maskapai Asing, Menpar Minta Mencontoh Industri Telekomunikasi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya