Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Temui Pebisnis Bangladesh di AS, Mendag Zulhas: Bahas Peluang Ekspor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Kantor IDN Media HQ pada Kamis (4/8/2022). (IDN Times/Herka Yanis)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Kantor IDN Media HQ pada Kamis (4/8/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) baru-baru ini melakukan perundingan bersama para pebisnis Bangladesh di New York, pada Jumat (7/10/2022) guna meningkatkan ekspor Indonesia ke Bangladesh.

Terlebih lagi, menurut Zulhas, sejumlah produk Indonesia berpeluang untuk ditingkatkan Ekspornya ke Bangladesh.

“Banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Bangladesh,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

1. Nilai perdagangan Indonesia-Bangladesh naik 36,16 persen

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Nilai perdagangan Indonesia-Bangladesh pada periode Januari-Agustus 2022, tercatat sebesar 2,51 miliar dolar AS, meningkat 36,16 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year). Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar 2,44 miliar dolar AS dengan komoditas ekspor unggulan antara lain minyak sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, dan kapas.

Sedangkan, impor Indonesia dari Bangladesh sebesar 68,50 juta dolar AS dengan total nilai perdagangan kedua negara pada 2021 mencatatkan surplus bagi Indonesia sebesar 2,82 miliar dolar AS.

“Surplus perdagangan diperoleh dari nilai ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar 2,92 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Bangladesh sebesar 108,17 juta dolar AS,” kata Zulhas.

2. Strategi Mendag dorong peningkatan perdagangan Indonesia

Ilustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)
Ilustrasi perdagangan (ANTARA FOTO)

Zulhas menyampaikan sejumlah strategi untuk meningkatkan perdagangan Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk ekspor potensial ke Bangladesh seperti energi, mesin, teknologi, hingga produk halal.

“Lainnya adalah mempertahankan produk yang mempunyai pangsa pasar yang kuat di Bangladesh, serta meningkatkan pangsa pasar produk-produk yang harus dipulihkan,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, komunitas bisnis juga menjadi salah satu faktor penting untuk menjawab sejumlah tantangan yang masih dihadapi para pelaku bisnis saat ini.

3. Visa bisnis jadi salah satu kendala dalam hubungan dagang Indonesia-Bangladesh

Ilustrasi visa (imigrasi.go.id)
Ilustrasi visa (imigrasi.go.id)

Zulhas juga mengungkapkan berbagai hal yang masih menjadi kendala dalam hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh. Beberapa di antaranya, yaitu kemudahan dalam mendapatkan visa/visa bisnis, terbatasnya jumlah penerbangan, serta masih belum intensifnya kedua negara membaca peluang dan keunggulan masing-masing negara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kamila Sayara Avicena
EditorKamila Sayara Avicena
Follow Us