Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tenun Manggarai Barat Didorong Masuk Pasar Eropa, Perlu Ada Standar

Tim GSSD Universitas Indonesia saat memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)
Tim GSSD Universitas Indonesia saat memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)

Jakarta, IDN Times - Tenun Manggarai Barat menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang punya potensi besar dalam menembus pasar Eropa. Namun, demi bisa mewujudkannya, perlu ada standarisasi sebelum bisa memasarkannya.

Graduate School of Sustainable Development Universitas Indonesia yang dipimpin Kepala Program Studi Kajian Wilayah Eropa, Henny Saptatia Drajati Nugrahani, memberikan pembekalan kepada para pengrajin tenun Manggarai Barat, agar bisa mengirimkan karyanya ke Eropa. Sebab, ada standar khusus yang harus dipenuhi agar hasil tenunan bisa dipasarkan secara internasional.

"Tenun Manggarai Barat memiliki potensi besar menembus pasar Eropa, khususnya seiring meningkatnya minat pada produk tekstil etnik berkelanjutan. Kini saatnya menguatkan produktivitas dan standarisasi mutu agar para pengrajin dapat meraih manfaat ekonomi secara lebih adil," kata Henny dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

1. Banyak masalah yang harus diatasi

Tim GSSD Universitas Indonesia saat memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)
Tim GSSD Universitas Indonesia saat memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)

Meski begitu, bukan perkara mudah dalam memasarkan produk tenun Manggarai Barat ke Eropa. Sebab, akses para pengrajin saat ini masih terbatas karena minim pemanfaatan platform digital.

Kemudian, para pengrajin yang umumnya perempuan, masih keterbatasan bahan baku karena selalu mengalami fluktuasi ketersediaan. Selain itu, standarisasi atas kualitas global perlu ditingkatkan.

Dari sinilah, tim GSSD UI memberikan pelatihan dengan standar ekspor, peningkatan kualitas bahan baku, diversifikasi produk, serta strategi pemasaran digital untuk membantu Tenun Manggarai Barat menembus pasar internasional, khususnya Eropa.

2. Berharap produk Manggarai Barat bisa tembus ke Eropa

Tim GSSD Universitas Indonesia bersama Bupati Manggarai Barat, Edisatius Endi, usai memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)
Tim GSSD Universitas Indonesia bersama Bupati Manggarai Barat, Edisatius Endi, usai memberikan pelatihan standarisasi ekspor kain tenun Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu (Dokumentasi GSSD UI)

Bupati Manggarai Barat, Edisastius Endi, menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat komunitas penenun. Dia berharap dengan pelatihan ini, produk tenun Manggarai Barat bisa berkembang dan meluas ke pasar global.

"Pemerintah daerah mendukung upaya yang memperluas peluang bagi pengrajin untuk berkembang. Manggarai Barat tidak hanya memiliki destinasi wisata unggulan, tetapi juga pintu bagi ekonomi kreatif lokal untuk bangkit. Kami mengapresiasi langkah UI yang hadir langsung mendampingi masyarakat dengan pendekatan yang berbasis data dan keberlanjutan," ujar Endi.

3. Kain Songke punya nilai tersendiri

Kain tenun Manggarai Barat atau biasa dikenal Songke, memang memiliki nilai tersendiri dalam budaya lokal. Kain ini digunakan di berbagai upacara adat maupun keseharian.

Pola atau motifnya selalu mengandung arti dan harapan, mencerminkan hubungan manusia dengan sesama, alam, dan Tuhan. Maka dari itu, dengan nilai-nilai luhur tersebut, Songke dianggap layak untuk dipasarkan ke Eropa lantaran nilai tambahnya dalam urusan kearifan budaya lokal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

3 Waktu yang Tepat untuk Membeli Asuransi Jiwa

23 Nov 2025, 23:00 WIBBusiness