Tinggal 45 Hari, Penerimaan Cukai Masih Jauh dari Target
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencatat penerimaan bea dan cukai hingga 12 November 2019 baru mencapai sebesar Rp165,4 triliun. Angka itu baru 79,24 persen dari total target penerimaan bea dan cukai dalam APBN 2019 yang sebesar Rp208,8 triliun. Dengan menyisakan waktu 45 hari, DJBC punya pekerjaan rumah besar untuk mengejarnya.
"Capaian ini lebih tinggi dibanding 2018 periode yang sama yaitu sebesar 78,11 persen," kata Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/11).
1. Penerimaan dari Bea Masuk
Adapun rinciannya, Bea Masuk sebesar Rp31,41 triliun atau 80,76 persen dari target APBN sebesar Rp38,9 triliun. Capaian ini tumbuh minus 5,85 persen atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 15,22 persen.
Meski minus, Heru mengatakan penerimaan bea masuk masih tertutup penerimaan cukai. "Secara overall masih ditutup penerimaan cukai," ujarnya.
2. Penerimaan cukai
Sementara itu, penerimaan cukai tercatat sebesar Rp131,06 triliun atau 79,19 persen dari target APBN 2019. Capaian ini tumbuh 16,65 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 12,39 persen.
Penerimaan Cukai ini terdiri dari Cukai Hasil Tembakau (CHT) Rp125,02 triliun, Etil Alkohol Rp106,53 miliar dan MMEA sebesar Rp5,85 triliun. Kemudian denda Administrasi Cukai sebesar Rp59,02 miliar dan Cukai lainnya sebesar Rp14,72 miliar.
"Untuk capaian CHT, lebih tinggi dibanding capaian 2018 periode yang sama yaitu sebesar 72,24 persen. Pertumbuhan yoy sebesar 16,75 persen Rp17,9 triliun. lebih tinggi dari pertumbuhan yoy tahun 2018 sebesar 12,00 persen," ungkapnya.
3. Bea Keluar
Untuk Bea Keluar, penerimaanya sebesar Rp2,99 triliun atau capai 67,62 persen dari target APBN 2019. Capaian ini lebih rendah dibanding capaian 2018 periode yang sama yaitu sebesar capai 196,67 persen dari target.
Sementara itu Penerimaan dalam rangka impor (PDRI) lainnya adalah Rp196,7 triliun.
